Analisis Sensoris Teh Hijau Hasil Grading Menggunakan Metode QDA di PT. Candi Loka-Ngawi, Jawa Timur

Iswindari, Najhan Yulia (2023) Analisis Sensoris Teh Hijau Hasil Grading Menggunakan Metode QDA di PT. Candi Loka-Ngawi, Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (217kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (261kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (448kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Analisis sensoris untuk menilai kesukaan dari produk teh hijau dapat dilakukan dengan cara uji hedonik dan untuk mengetahui kualitas dari teh hijau dapat dilakukan pengujian secara deskriptif dengan metode QDA secara kuantitatif. Dalam melakukan analisis sensoris melalui metode QDA dan kesukaan (hedonik) dilakukan dengan cara penyiapan sampel untuk seduhan teh dan teh hijau kering. Untuk kriteria mutu dengan metode QDA untuk seduhan teh, yaitu rasa pahit, rasa umami, warna, aroma floral, aroma burned, aroma green, dan aftertase pahit. Kemudian untuk teh hijau kering, yaitu warna, aroma floral, aroma burned, dan penampakan. Sedangkan untuk kesukaan (hedonik), memiliki skala 1-5, yaitu dari sangat tidak suka, tidak suka, kurang suka, suka, dan sangat suka. Untuk hasil dari metode QDA disajikan dengan PCA (Principal Component Analysis). Sedangkan untuk hedonik dalam bentuk histogram. Hasil analisis uji hedonik seduhan teh menunjukkan bahwa secara overall panelis lebih menyukai GP 1, Dust, Keringan, Peko Super, dan GP 2. Sedangkan pada teh hijau kering, panelis lebih menyukai GP 1, GP 2, Dust, Peko Super, dan Keringan. Hasil analisis PCA pada seduhan teh menunjukkan Dust dan Keringan memiliki karakteristik warna yang dominan pada kuadran I dan GP 1, GP 2, Peko Super memiliki karakteristik rasa pahit dan aftertaste pahit yang dominan pada kuadran IV. Sedangkan hasil analisis PCA pada teh hijau kering menunjukkan Keringan memiliki karakteristik warna yang dominan pada kuadran I dan GP 1, GP 2, Peko Super, Dust memiliki karakteristik penampakan yang dominan pada kuadran IV. Grading GP 1 paling banyak disukai dari bentuk teh hijau kering dan seduhan teh dikarenakan karakteristik rasa pahit dan aftertase pahit yang konsisten dan penampakan yang seragam.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorSuryanegara, M ArdiyansyahNIP198706202023211017
Uncontrolled Keywords: Grading, Metode QDA, Sensoris, Teh Kering
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 161 - Teknologi Industri Pertanian (dan Agroteknologi)
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 165 - Teknologi Pangan dan Gizi
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 169 - Ilmu Pangan
Divisions: Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Teknologi Industri Pangan > PKL
Depositing User: Najhan Yulia Iswindari
Date Deposited: 06 Aug 2024 02:00
Last Modified: 06 Aug 2024 07:10
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/36019

Actions (login required)

View Item View Item