Teknik Priming Benih Semangka (Citrullus lanatus Schard L.) Triploid di PT East West Seed Indonesia Wilayah Jember

Trisnaningsih, Afiati (2025) Teknik Priming Benih Semangka (Citrullus lanatus Schard L.) Triploid di PT East West Seed Indonesia Wilayah Jember. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (174kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (162kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (165kB)
	Text (Laporan Lengkap) LAPORAN MAGANG AFIATI TRISNANINGSIH.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

TEKNIK PRIMING BENIH SEMANGKA (Citrullus lanatus Schard L.) TRIPLOID DI PT EAST WEST SEED INDONESIA WILAYAH JEMBER, Afiati Trisnaningsih, NIM. A41210427, Tahun 2025, 61 hlm, Program Studi Teknik Produksi Benih, Politeknik Negeri Jember, dibimbing oleh Ir. Suwardi, M.P. Kegiatan magang di PT East West Seed Indonesia memberikan pemahaman mendalam tentang teknik produksi dan pengujian benih semangka triploid, khususnya dalam penerapan Priming benih. Percobaan terhadap teknik Hormonal Priming dan Bio Priming menunjukkan bahwa lama perendaman serta konsentrasi zat yang digunakan berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih. Penggunaan Benzylaminopurine (BAP), Trichoderma sp., dan Pseudomonas fluorescens memberikan dampak positif dalam meningkatkan perkecambahan serta mutu fisiologis benih semangka triploid, dengan syarat perlakuannya disesuaikan agar tidak menyebabkan stres fisiologis pada benih. Hasil trial Hormonal Priming dan Bio Priming terhadap mutu fisiologis benih semangka Triploid ini diantaranya, direndam sesaat dan lama perendaman 30 menit pada teknik Hormonal Priming yang dikombinasikan dengan konsentrasi BAP 50 – 150 ppm dapat mengoptimalkan mutu fisiologis benih dengan perlakuan cracking sebagai pembanding. Lama perendaman 0 jam menggunakan Trichoderma dan Pseudomonas fluorescens sudah cukup efektif mengoptimalkan mutu fisiologis benih semangka Triploid apabila perlakuan cracking menjadi pembanding. direndam sesaat dan lama perendaman 4 jam dapat meningkatkan mutu fisiologis benih semangka Triploid apabila perlakuan noncracking sebagai pembanding. Secara keseluruhan, magang ini memberikan wawasan tentang standar produksi benih hortikultura, penerapan teknologi terkini dalam industri perbenihan, serta pengalaman langsung yang meningkatkan keterampilan praktis dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

Actions (login required)

View Item