Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pasien Total Ileus Obstruktif EC Suspect Volvolus dengan Adhesi di RS Citra Husada Jember

Illiyya, Luluk (2022) Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pasien Total Ileus Obstruktif EC Suspect Volvolus dengan Adhesi di RS Citra Husada Jember. Project Report. Politeknik Negeri Jember, Jember. (Submitted)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (200kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab I Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (319kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (404kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Praktik kerja lapang mengenai manajemen asuhan gizi klinik dilaksanakan bertempat di Rs Citra Husada yang beralamat di jl. Teratai no. 22, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan praktik kerja lapang meliputi, yang pertama adalah proses assessment dan identifikasi masalah pasien yang disesuaikan dengan hasil pemeriksaan, lalu yang kedua adalah proses diagnosis gizi yang berlandaskan pada identifikasi masalah yang ditemukan pada pasien. Sedangkan yang ketiga adalah intervrensi gizi proses intervrensi gizi adalah memberikan solusi atau penanganan lebih lannut kepada pasien utamanya terkait pengaturan diet pasien yang disesuaikan dengan kondisi dan penyakitnya sedangkan yang keempat adalah monitoring dan evaluasi terkait intervrensi yang diberikan kepada pasien apakah telah sesuai dengan target ataupun perlu adanya evaluasi ulang kembali sehingga proses ini harus dilakukan. Adapun kegiatan lain saat praktik kerja lapang manajemen asuhan gizi klinik adalah mengenai penyusunan rekomendasi menu. Adapun jenis diet yang digunakan pada kasus ini adalah diet rendah protein dan dengan bentuk makanan saring karena menyesuaikan dengan kondisi pasien yang telah melakukan operasi laparotomy dan untuk frekuensi makannya diberikan sebanyak 6 kali yaitu 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan selingan. Setelah dilakukan penyusunan menu sesuai kebutuhan harian maka dilanjutkan dengan kegiatan pengolahan menu disesuaikan dengan resep dan bahan yang sebelumnya dipilih. Kegiatan pengolahan menu sangat penting dilakukan karena jika makanan diolaha dengan baik maka akan menambah selera makan dari pasien tersebut.

Actions (login required)

View Item