Suryawati, Siti (2020) Tatalaksana Pemeliharaan Broiler Penanganan Pra dan Pasca Panen pada Kandang Closed House di Pt.Ciomas Adisatwa Region Bali 1. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
04. RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (208kB) |
|
Text (Bab 1. Pendahuluan)
08. BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (318kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (162kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
C41160635_LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (527kB) | Request a copy |
Abstract
Tatalaksana pemeliharaan broiler penanganan pra dan pasca panen pada kandang closed house di PT.Ciomas Adisatwa region Bali 1, Siti Suryawati, NIM C41160635, Manajemen Bisnis Unggas, Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir. Rosa Tri Hertamawati, M.Si (Pembimbing) Pemeliharaan dalam peternakan khususnya produksi ayam komersil broiler menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan dengan manajemen yang benar dari fase starter hingga finisher. Praktik Kerja Lapang (PKL) dilakukan di perusahaan budidaya broiler komersial PT.Ciomas adisatwa region Bali adalah untuk mengetahui penanganan pra dan pasca panen. Tujuan Praktik Kerja Lapang (PKL) secara umum adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman kerja bagi Mahasiswa mengenai perusahaan yang layak dijadikan tempat PKL, selain itu juga untuk melatih Mahasiswa agar lebih kritis terhadap perbedaan atau kesenjangan yang mereka jumpai di lapangan dengan pengetahuan yang diperoleh di kampus, dengan demikian Mahasiswa diharapkan mampu untuk mengembangkan keterampilan tertentu yang tidak diperoleh di kampus. Kegiatan yang dilakukan dilokasi PKL dilaksanakan di PT.Ciomas Adisatwa region Bali 1 dimulai pada tanggal 9 maret sampai 29 maret 2020 antara lain mempelajari mengenai sistem perkandangan, manajemen brooding, manajemen pakan, sanitasi, biosecurity, pemeliharaan hingga panen. PT.Ciomas Adisatwa Bali menggunakan system kandang closed house dan dibagi menjadi 2 lantai yaitu kandang lantai 1 dan kandang lantai 2 yang berisi ternak total populasi 26.000 ekor ayam broiler. Biosecurity yang wajib dilakukan oleh seluruh orang sebelum memasuki area farm CF Cakra Tujuan dari penerapan biosecurity adalah mencegah semua kemungkinan penularan dengan peternakan tertular dan penyebaran penyakit. Tatalaksana pemeliharaan meliputi : persiapan kandang, sanitasi kandang, pembersihan dan pencucian peralatan kandang dan Istirahat kandang. Persiapan brooding dilakukan dengan penaburan sekam, pemasangan gasolek dan infrakonik dan gas beserta gas pemasangan tempat galon dan tempat pakan dan baby chick feeder tray. Manajemen Penerimaan Day Old Chicken di Farm Cakra selalu dipastikan bahwa DOC yang diterima berkualitas baik karena kualitas doc akan mempengaruhi produktivitas di akhir pemeriksaan. Seleksi dan culling dilakukan dengan cara melihat performa ayam. Proses seleksi dan culling dilakukan secara rutin untuk meningkatkan produktivitas ayam. Manajemen pemberian pakan pada CF Cakra yaitu menggunakan sistem in-out, yaitu pakan yang diangkut oleh truk pakan dimasukkan dalam gudang, lalu di distribusikan kedalam kandang sesuai kebutuhan untuk dilakukan penuangan pakan pada tempat pakan. Pemberian jenis pakan pada fase starter dibagi menjadi 2, yaitu pakan jenis SB-10 find crumble (Umur 1-10 hari) dan SB-11 crumble (Umur 11 sampai 21 hari). Manajemen pemberian air minum dilakukan secara ¬adlibitum. Manajemen pengendalian penyakit meliputi pemberian vitamin dan vaksinasi Untuk pemberian vitamin bertujuan untuk meningkatkan organ pencernaan dan napsu makan pada ayam Vaksinasi Pada kandang CF Cakra meggunakan satu program vaksinasi yaitu vaksin yang digunakan adalah vaksin ND Clone. Vaksin ND Clone adalah vaksin aktif, untuk pengaplikasiannya vaksin ND menggunakan air minum yang di campur dengan susu skim. Penanganan pra panen di CF Cakra ada beberapa tahapan sebelum memanen ayam broiler yang dilakukan yaitu membuat jadwal kandang, menyiapkan peralatan panen seperti keranjang ayam, timbangan, alat tulis dan surat jalan, Membuat laporan stok ayam dan mengambil sampel dahulu untuk ditimbang sebagai observasi, Tidak memberi pakan secara penuh pada ayam yang akan dipanen, agar ayam tidak terkontaminasi oleh pakan (termasuk baunya), dan bilamana akan dipotong tidak menghasilkan kotoran yang terlalu banyak. Kondisi ayam yang dipanen harus bebas dari antibiotik minimum 5-14 hari sebelum panen. Pemanenan ayam di PT.Ciomas Adisatwa Singaraja Bali dilakukan sesuai permintaan pasar akan kebutuhan daging broiler. Pemanenan sendiri dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pada pagi hari, sore hari dan malam hari. Sebelum proses pemanenan dilakukan terlebih dahulu adalah dengan meyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, seperti menyiapkan timbangan panen dan sekat. Sebelum dilakukan proses panen, tempat pakan dan tempat minum ditinggikan terlebih dahulu guna memudahkan dalam melakukan pemanenan. Pada saat proses pemanenan dilakukan selama 2 kali, yaitu Selama proses pemanenan berlangsung terdapat beberapa pembagian tugas khusus, diantaranya terdapat operator kandang yang menangkap ayam sesuai permintaan pembeli setelah dilakukan penangkapan ayam, kemudian dilakukan penimbangan bobot badan ayam yang di panen. Ayam yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam keranjang yang terdapat pada kendaraan khusus panen ayam. Pemasaran Sebelum proses pemanenan ayam yang telah siap untuk dipanen dipasarkan kepada pembeli. Proses pemasaran oleh PT Ciomas Adisatwa Singaraja Bali dilakukan secara eksternal dan dipasokkan ke Rumah Potong Ayam (RPA) PT.Ciomas Adisatwa. Pembeli eksternal tersebut yaitu rumah potong ayam (RPA) dan pembeli lokal yang memasarkan ayam di daerah Bali, Jatim dan Jateng. Pihak pembeli (delivery order) memperoleh informasi umur dan bobot ayam dari marketing perusahaan. Kemudian selanjutnya kegiatan pasca panen harus dilanjutkan dengan pembersihan dan peralatan kandang untuk mempersiapkan periode pemeliharaan berikutnya yang meliputi pembersihan kandang dimulai dengan cara membersihkan sisa-sisa pemeliharaan. pembersihan kandang harus dilakukan dengan baik agar minimalisir penyebaran penyakit menjadi efektif. Setelah pembersihan kandang dan di desinfeksi selesai secara keseluruhan atau merata proses selanjutnya kandang perlu di istirahatkan atau didiamkan selama beberapa waktu. Umumnya, masa istirahat kandang dilakukan minimal selama 14 hari.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 211 - Ilmu Peternakan 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 213 - Nutrisi dan Makanan Ternak 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 214 - Teknologi Hasil Ternak 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 218 - Produksi dan Teknologi Pakan Ternak |
||||||
Divisions: | Jurusan Peternakan > Prodi D4 Manajemen Bisnis Unggas > PKL | ||||||
Depositing User: | Siti Suryawati | ||||||
Date Deposited: | 04 Nov 2020 07:25 | ||||||
Last Modified: | 05 Nov 2020 03:03 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/609 |
Actions (login required)
View Item |