Ulyana, Ihza Inafa (2021) Teknik Detaseling Pada Produksi Benih Jagung Hibrida Varietas Ah04 Di Pt Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
A42170471_LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kegiatan praktik kerja lapang ini bertujuan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja bagi mahasiswa khususnya mengenai program pengembangan tanaman pangan di luar bangku perkuliahan yang dimulai dari lokasi Praktek Kerja Lapang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2020 sampai 11 Januari 2021 di PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia dengan menggunakan metode grower meeting, praktek lapang, wawancara, dokumentasi, observasi dan identifikasi, dan studi pustaka. Tingginya nilai produksi jagung disebabkan karena terus meningkatnya jumlah penduduk sehingga permintaan kebutuhan jagung setiap tahunnya juga mengalami peningkatan. Salah satu upaya dalam meningkatkan produksi jagung yaitu dengan penggunaan benih jagung hibrida. Penggunaan benih jagung hibrida juga harus didukung dengan kemampuan memproduksi benih tersebut. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan produksi benih jagung hibrida yaitu dengan mengoptimalkan proses detaseling. Hasil dari praktek kerja lapang di PT AHSTI bahwa detasseling adalah kegiatan pencabutan bunga jantan (tassel) pada tanaman jagung betina sebelum tassel tersebut shedding (pollen terlepas) atau sebelum bunga betina (silking) pada tanaman betina keluar. Proses detasseling dilakukan saat tanaman berumur 40-45 HST dan dilakukan pada pagi hari sampai sebelum jam 10.00.Tujuannya agar tanaman betina tidak mengalami penyerbukan sendiri (selfing), tetapi mendapatkan penyerbukan dari serbuk sari atau pollen jagung jantan sehingga kemurnian benih yang dihasilkan terjaga.Proses detaseling ini menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah tongkol, hal ini diduga karena pembuangan malai vi bunga jantan pada saat bungan jantan muncul dan bunga jantan mekar tidak mempengaruhi pertumbuhan daun bendera sehingga proses penimbunan asimilat pada tongkol dapat berjalan lancar. Berdasarkan kegiatan PKL yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa kegiatan produksi benih jagung hibrida varietas AH04 dimulai dari meeting grower, pengajuan tanam, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, detasseling, roguing, male cutting, pra panen, panen, pasca panen dan uji mutu benih. Teknik detasseling yang diterapkan dalam produksi benih jagung hibrida varietas AH04 merupakan kegiatan penting yang dilakukan dalam produksi benih jagung hibrida varietas AH04. Setelah dilakukan analisa kelayakan usaha, diperoleh nilai B/C ratio dan R/C ratio yang menyatakan bahwa usaha ini layak untuk dikembangkan
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Teknik Detaseling Pada Produksi Benih Jagung Hibrida Varietas Ah04 | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 169 - Ilmu Pangan | ||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Teknik Produksi Tanaman Pangan > PKL | ||||||
Depositing User: | Ihza Inafa Ulyana | ||||||
Date Deposited: | 18 Jun 2021 03:33 | ||||||
Last Modified: | 22 Sep 2021 20:30 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/5108 |
Actions (login required)
View Item |