Asuhan Gizi Terstandar Stase Obgyn Pada Pasien Abortus Imminens Di Ruang Brotojoyo 3 RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang

Antusiasi, Ailsa (2025) Asuhan Gizi Terstandar Stase Obgyn Pada Pasien Abortus Imminens Di Ruang Brotojoyo 3 RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (90kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (148kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (164kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) merupakan bagian penting dalam mendukung perawatan dan mempertahankan kondisi kesehatan ibu hamil dengan komplikasi kehamilan. Laporan ini membahas penerapan asuhan gizi terstandar pada pasien dengan diagnosis abortus imminens disertai anemia di Ruang Brotojoyo 3 RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. Asuhan gizi bertujuan untuk mengidentifikasi masalah gizi, memberikan intervensi gizi yang sesuai, serta memantau perkembangan kondisi pasien selama masa perawatan. Metode yang digunakan dalam laporan ini adalah studi kasus dengan pendekatan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang meliputi skrining gizi, pengkajian gizi, penetapan diagnosis gizi, perencanaan dan implementasi intervensi gizi, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pasien mengalami asupan energi dan protein yang belum adekuat, disertai kondisi anemia yang berpotensi memperburuk status kesehatan ibu dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Intervensi gizi yang diberikan berupa diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) dengan bentuk makanan lunak, disesuaikan dengan kondisi klinis, toleransi, dan daya terima pasien. Selain pemberian diet, dilakukan pula edukasi gizi untuk meningkatkan pemahaman pasien mengenai pentingnya pemenuhan zat gizi selama kehamilan, khususnya dalam kondisi abortus imminens dan anemia. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan adanya perbaikan bertahap pada asupan makan, kondisi fisik klinis, serta toleransi pasien terhadap diet, meskipun pemenuhan kebutuhan zat gizi belum sepenuhnya optimal. Secara keseluruhan, penerapan asuhan gizi terstandar pada pasien abortus imminens berperan dalam mendukung perawatan kehamilan, membantu memperbaiki status gizi dan kondisi klinis pasien, serta menunjang kualitas pelayanan gizi di rumah sakit.

Actions (login required)

View Item