Manajemen Asuhan Gizi Klinik Kasus Mendalam Pada Pasien Sirosis Hepatis Dengan Ascites Non Tense, Trombositopenia Tanpa Tanda Pendarahan dan Hepatitis B Naive Therapy di Ruang Rawat Inap Baitul Izzah 2 Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Harvina, Nila Auliyah (2025) Manajemen Asuhan Gizi Klinik Kasus Mendalam Pada Pasien Sirosis Hepatis Dengan Ascites Non Tense, Trombositopenia Tanpa Tanda Pendarahan dan Hepatitis B Naive Therapy di Ruang Rawat Inap Baitul Izzah 2 Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (61kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1. Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (74kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (135kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Manajemen Asuhan Gizi Klinik Kasus Mendalam Pada Pasien Sirosis Hepatis Dengan Ascites Non Tense, Trombositopenia Tanpa Tanda Pendarahan dan Hepatitis B Naive Therapy di Ruang Rawat Inap Baitul Izzah 2 Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, Nila Auliyah Harvina, NIM G42220997, Tahun 2023, 87 hlm, Program Studi Gizi Klinik, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember, Dessya Putri Ayu, S.KM., M. Kes. (Dosen Pembimbing). Kegiatan Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Baitul Izzah 2 Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang pada tanggal 13–17 Oktober 2025. Laporan ini membahas penerapan proses asuhan gizi klinik kasus mendalam pada pasien sirosis hepatis yang disertai asites non tense, trombositopenia tanpa tanda perdarahan, serta hepatitis B naive therapy. Tujuan dari kegiatan ini adalah menerapkan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) meliputi tahapan skrining, pengkajian, diagnosis, intervensi, serta monitoring dan evaluasi guna memperbaiki status gizi dan kondisi klinis pasien. Hasil skrining menggunakan Malnutrition Screening Tool (MST) menunjukkan bahwa pasien berisiko malnutrisi (skor 3). Berdasarkan pengkajian gizi, pasien berusia 44 tahun dengan status gizi kurang (LILA 25 cm, 76%), hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, hypoalbuminemia dan HBsAg reaktif. Pemeriksaan klinis memperlihatkan gejala khas sirosis seperti asites, ikterus, dan lemas. Asupan sebelum dan selama perawatan menunjukkan defisit energi, protein, dan karbohidrat, serta kelebihan natrium. Berdasarkan diagnosis gizi, ditemukan masalah utama yaitu asupan oral inadekuat, peningkatan kebutuhan protein, penurunan kebutuhan lemak dan natrium, serta perubahan nilai laboratorium. Intervensi dilakukan dengan pemberian diet tinggi protein, rendah lemak, dan rendah garam dalam bentuk lunak, disertai konseling gizi kepada pasien dan keluarga. Perencanaan menu dirancang untuk meningkatkan kecukupan energi (83%), protein (81%), lemak (93%), dan karbohidrat (81%) dengan natrium tetap dalam batas aman (<2.000 mg/hari). Monitoring dan evaluasi menunjukkan adanya peningkatan asupan gizi pasien, pemenuhan kebutuhan zat gizi mendekati target, serta stabilisasi kondisi klinis. Penerapan manajemen asuhan gizi klinik yang tepat mampu mendukung pemulihan pasien sirosis hepatis dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Actions (login required)

View Item