Proses Asuhan Gizi Terstandart (Pagt) Pada Pasien Anak Dengan Proonged Fever, Syok Hipovolemik Dan Pulmonary Tuberculosis Di Ruang Rawat Inap Teratai A Rsud Dr. Soedono Provinsi Jawa Timur

Kusumah, Media Hakim Dewi (2025) Proses Asuhan Gizi Terstandart (Pagt) Pada Pasien Anak Dengan Proonged Fever, Syok Hipovolemik Dan Pulmonary Tuberculosis Di Ruang Rawat Inap Teratai A Rsud Dr. Soedono Provinsi Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (153kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (84kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (15kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pelaksanaan Manajemen Asuhan Gizi Klinik dilakukan pada pasien anak usia 1,5 tahun dengan diagnosis Prolonged Fever, Syok Hipovolemik, dan Tuberkulosis Paru yang sedang menjalani terapi OAT selama 10 bulan. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Teratai A RSUD dr. Soedono Provinsi Jawa Timur pada tanggal 2–5 November 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) secara komprehensif pada pasien anak dengan penyakit infeksi kronis dan kondisi akut, serta meningkatkan kompetensi klinis mahasiswa dalam pengelolaan gizi pediatrik. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan ADIME (Assessment, Diagnosis, Intervention, Monitoring, and Evaluation) berdasarkan standar Nutrition Care Process Terminology (NCPT). Pada tahap skrining gizi, pasien teridentifikasi berisiko masalah gizi ringan. Hasil pengkajian menunjukkan status gizi pasien masih dalam kategori normal berdasarkan indikator BB/U, PB/U, BB/PB, dan IMT/U, namun ditemukan asupan energi dan protein yang defisit akibat penurunan nafsu makan, muntah setelah makan, serta peningkatan kebutuhan metabolik akibat infeksi dan proses inflamasi. Diagnosis gizi yang ditegakkan meliputi asupan oral tidak adekuat, peningkatan kebutuhan energi dan protein, perubahan nilai laboratorium terkait proses infeksi, serta keterbatasan daya terima makanan akibat intoleransi terhadap olahan kedelai dan susu sapi. Intervensi gizi yang diberikan berupa diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) dengan modifikasi bahan makanan sesuai pantangan, bentuk makanan lunak, serta edukasi gizi kepada keluarga mengenai pemilihan bahan makanan alternatif, variasi menu, dan pemberian makan porsi kecil namun sering. Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap hari dengan pemantauan asupan zat gizi, kondisi fisik klinis, dan status gizi pasien. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan asupan energi dan protein hingga mencapai kategori defisit ringan–normal, stabilitas tanda vital, serta perbaikan kondisi klinis pasien selama masa perawatan. Pelaksanaan PAGT ini memberikan manfaat dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai penatalaksanaan gizi pada pasien anak dengan infeksi kronis dan kondisi akut, memperkuat keterampilan klinis dan edukasi keluarga, serta menjadi bahan evaluasi bagi Instalasi Gizi RSUD dr. Soedono dalam mendukung peningkatan mutu pelayanan gizi pediatrik.

Actions (login required)

View Item