Arizona, Vigo (2025) Analisis Penyebab Lamanya Waktu Tunggu Pasien Rawat Jalan Pada Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) Di Rumah Sakit Pelni. [Experiment] (Unpublished)
|
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (175kB) |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (320kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (178kB) |
|
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) adalah sistem yang dibuat untuk mempermudah proses layanan yang biasanya dilakukan secara manual. Sistem ini menggunakan perangkat teknologi seperti komputer atau mesin yang dilengkapi dengan layar touchscreen atau keyboard yang memudahkan pengguna dalam mengakses layanan yang diinginkan (Oktaviansyah, 2023). Rumah Sakit Pelni, sebagai salah satu rumah sakit umum di Jakarta yang melayani pasien BPJS dan umum, telah mengimplementasi APM sebagai bagian dari upaya digitalisasi pelayanan pasien. Kehadiran APM diharapkan dapat mampu mempercepat alur pendaftaran, mengurangi antrean pada loket, serta meningkatkan kenyamanan pasien dalam memperoleh pelayanan. Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) dalam Rumah Sakit Pelni sendiri berfungsi sebagai mesin yang dapat digunakan pasien yang sudah terdaftar untuk mencetak E-SEP sebagai nomor antrean ke poli yang akan dituju pasien, selain itu pada APM pasien juga dapat menentukan jadwal konsultasi ke dokter kedepannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan memengaruhi lamanya waktu tunggu pasien adalah faktor Man (Sumber Daya Manusia) dan Machine (Mesin). Dari faktor Man, ditemukan bahwa waktu tanggap tim Teknologi Informasi (IT) terhadap gangguan APM masih tergolong lama, sekitar 1 jam setelah laporan diterima yang menyebabkan antrean semakin panjang. Koordinasi antarpetugas pendaftaran sudah efektif, namun belum terintegrasi dengan sistem pelaporan IT yang cepat. Dari faktor Machine, ditemukan bahwa gangguan teknis sering terjadi pada sistem sidik jari (fingerprint) akibat kabel sensor yang tertarik serta jumlah mesin APM yang belum mencukupi untuk volume pasien harian. Meskipun petugas rutin memeriksa mesin setiap pagi, error masih sering muncul pada jam sibuk. Faktor Method menunjukkan belum adanya alur pendaftaran yang jelas bagi pasien baru, sehingga banyak pasien baru yang mendaftar di APM padahal seharusnya melalui loket terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan antrean APM menjadi lebih panjang. Sementara itu, faktor Media berkaitan dengan tata letak ruang yang kurang luas, di mana antrean sering menghalangi jalan dan area depan lift, menghambat mobilitas pasien dan petugas. Faktor Material tidak memberikan pengaruh signifikan karena stok bahan habis pakai seperti kertas dan tinta masih terjaga dengan baik.
| Item Type: | Experiment | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||
| Uncontrolled Keywords: | Pendaftaran Rawat Jalan, Anjungan Pendaftaran Mandiri, APM | ||||||
| Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan | ||||||
| Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
| Depositing User: | Vigo Arizona | ||||||
| Date Deposited: | 25 Nov 2025 03:16 | ||||||
| Last Modified: | 25 Nov 2025 03:16 | ||||||
| URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/47466 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
