Analisis Faktor Penyebab Kejadian Pending Klaim BPJS Kesehatan Rawat Inap di RSD Balung Jember

Dinarsari, Afin (2024) Analisis Faktor Penyebab Kejadian Pending Klaim BPJS Kesehatan Rawat Inap di RSD Balung Jember. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Jember.

	Text (Abstract) ABSTRACT.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (4MB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (4MB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (4MB)
	Text (Laporan Lengkap) Skripsi_Afin Dinarsari_G41202157_2020.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

RSD Balung Jember masih ditemukan kasus pending klaim rawat inap pada triwulan akhir tahun 2023 dengan 101 berkas dari 1897 berkas yang menyebabkan penundaan pembayaran klaim. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor penyebab kejadian pending klaim BPJS Kesehatan di RSD Balung Jember dengan menggunakan teori perilaku WHO. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi serta subjek penelitian ini sebanyak 7 orang. Hasil penelitian pada faktor thought and feeling masih ditemukan dokter penanggung jawab pasien yang masih belum mengetahui batas waktu pengisian resume medis 1x24 jam setelah pasien mendapatkan pelayanan yang menyebabkan ketidakdisiplinan dokter dalam melengkapi pengisian resume medis, dan masih adanya petugas yang belum mengikuti pelatihan. Faktor resource masih ditemukan lembar persyaratan penunjang yang belum terlampir sehingga belum bisa mendukung penegakan diagnosis dokter penanggung jawab pasien, ketidaklengkapan pengisian resume medis, belum adanya sistem backup data hasil scan berkas, belum tersedianya sistem bridging antara INA-CBG dengan SIMRS, sistem INA-CBG yang sering menemukan hambatan, dan belum adanya anggaran dana di IPKBPK. Faktor culture yaitu petugas koder yang belum melakukan cross-check kesesuaian kode diagnosis sebelum dilakukan pengiriman pada e-klaim. faktor penyebab yang didapatkan dari hasil penelitian selanjutnya dilakukan prioritas masalah MCUA dan upaya perbaikan melalui diskusi. Saran dari peneliti yaitu diadakannya diskusi dan monev terkait kodefikasi dan kelengkapan berkas persyaratan klaim serta melakukan komunikasi dan sosialisasi kepada DPJP.

Actions (login required)

View Item