Nur Wahyuni, Rahmania (2023) Asuhan Gizi Pada Pasien Unstable Angina, Bronkopneumonia, Stemi Inferior Di Iccu Lantai 3 Rsd Krmt Wongsonegoro. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (76kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (122kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (58kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
RAHMANIA NUR WAHYUNI_G42200256_PKL.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Tujuan pelaksanaan magang ini adalah mahasiwa mampu memahamiManajemen Asuhan Gizi Klinik, mampu menilai status gizi pasien damengidentifikasi individu dengan kebutuhan gizi tertentu, mampu merencanakapelayanan gizi pasien, mampu menyusun menu sesuai dengan kondisi penyakit pasiendan dietnya, mampu menilai kandungan gizi sesuai dengan kondisi pasien, mampumerencanakan pemberian makan pasien, mampu memantau pelaksaan pemberianmakan, mampu memberikan edukasi terkait gizi, latihan dan intervensi lain padapencegahan penyakit pasien dengan kondisi medis umum, serta dapat melakukadokumentasi pada semua tahap dan memperesentasikan hasil laporan kegiataManajemen Asuhan Gizi Klinik. Pelaksanaan magang Manajemen Asuhan Gizi Klini(MAGK) ini dilakukan selama 2 bulan dimulai sejak 4 Oktober – 27 November 2023 di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu secara globalberdasarkan WHO 2015. Ada beberapa jenis penyakit jantung yang dialami manusiasalah satunya yaitu stemi. Stemi inferior merupakan salah satu jenis sindrom koroneakut. Angina jenis ini tidak tergantung pada aktivitas yang dilakukan, serta dapamuncul tiba-tiba dan berlanjut meski penderitanya sudah beristirahaBronkopneumonia adalah infeksi di saluran pernapasan bronkus dan paru-paru, yangdapat terjadi akibat komplikasi dari influenza atau infeksi saluran pernapasan akut. Prevalensi stemi meningkat dari 25% hingga 40% berdasarkan presentasi infark miokard (Depkes RI, 2013). Riskesdas (2018) menunjukkan prevalensi penyakitjantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5%, dengan peringkaprevalensi tertinggi Provinsi Kalimantan Utara 2,2%, DIY 2% dan Gorontalo 2% Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi bronkopneumonia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebanyak 1,6% dan meningkat di tahun 2018 menjadi 2,0 %. Penyebab stemi dan unstable angina yang paling utama adalah terjadinya penyumbatan pada salah satu arteri yang menyuplai aliran darah menuju jantung. Hasil screening gizi dengan menggunakan formulir MST didapatkan total skor 3 dengan diagnosis khusus, artinya pasien beresiko malnutrisi. Tn. M berusia 53 tahun dirawat di ICCU lantai 3 bed 5 dengan diagnosis unstable angina dan bronkopneumonia stemi inferior. Berdasarkan pemeriksaan antropometri didapatkan tinggi badan 158 cm dan berat badan 53 kg. Menurut hasil pemeriksaan biokimia, didapatkan beberapa hasil yang tidak normal yaitu hasil kalsium 1,23 mmol/L (tinggi), kadar gula darah sewaktu 137 mg/dL (tinggi), eosiofil 5,8% (tinggi), hemoglobin 12,8 g/dl (rendah), hematokrit 39,4% (rendah), limfosit 40,6% (tinggi), netrofil 45,7% (rendah), dan jumlah eritrosit 4,4/uL (rendah). Selain itu, dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu Bentuk dan letak jantung normal, corakan vaskular meningkat, tampak bercak pada paracardical kanan, diafragma dan sinus costofrenikus kanan kiri baik, tulang dan soft tissue baik, gambaran bronkopneumonia. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik klinis didapatkan hasil bahwa tekanan darah 121/73mmHg, pernapasan 20x/menit, nadi 68x/menit, spO2 100% dan suhu 36 °C. Kondisi pasien yaitu mengalami sesak napas, terpasang O2 nasal 3lpm, dan nyeri punggung. Berdasarkan wawancara riwayat makan pasien yaitu pola makan pasien kurang baik, makan nasi lebih dari 3x sehari, kurang protein hewani dan buah, menyukai makanan yang digoreng dan sayuran bersantan yang menyebabkan kolesterol tinggi. Intervensi gizi yang diberikan kepada pasien yaitu diet rendah lemak dengan bentuk makanan lunak, frekuensi makan 3x makanan utama dan 1x selingan serta diberikan edukasi dan konseling gizi terkait penyakit yang di derita pasien.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien unstable angina, bronkopneumonia, stemi inferior di ICCU | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan |
||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Rahmania Nur Wahyuni | ||||||
Date Deposited: | 04 Nov 2024 11:01 | ||||||
Last Modified: | 04 Nov 2024 11:02 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/37369 |
Actions (login required)
View Item |