Teknik Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo 4:1 Untuk Pembenihan Padi Di UPT Produksi Tanaman Pangan

Rahmat, Ahmad Basuki (2024) Teknik Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo 4:1 Untuk Pembenihan Padi Di UPT Produksi Tanaman Pangan. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Laporan Lengkap) Text (Laporan Lengkap).pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Text (Bab 1 Pendahuluan).pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (19kB)
	Text (Daftar Pustaka) Text (Daftar Pustaka).pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (6kB)
	Text (Ringkasan) Text (Ringkasan).pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (11kB)

Abstract

Praktik Kerja Lapang (PKL) dilakukan di UPT Produksi Benih Tanaman Pangan kecamatan paiton Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Seluruh kegiatan pembelajaran meliputi memilih lahan tanam, pengajuan sertifikasi benih, persemaian benih, pengolahan lahan, penanaman, penyulaman tanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit tanaman, roguing, panen, proses Gudang, pelebelan, pengemasan dan pemasaran yang sangat mendukung kegiatan Magang di UPT Produksi Benih Tanaman Pangan Kecamantan Paiton. Dilaksanakan selama 4 Bulan, dimulai pada tanggal 26 Februari hingga 26 Juni 2024. Metode yang dilakukan dalam kegiatan praktik kerja lapang yaitu observasi, wawancara dan diskusi. Penentuan lahan tanam harus disesusaikan dengan syarat tumbuh padi agar pertumbuhannya optimal sehingga proses produksi benih dapat dilakukan. Pengajuan untuk produksi benih ke UPT PSB dilakukan sebelum dan sesudah melakukan budidaya padi. Dalam melakukan pengajuan setiap areal lahan yang diajukan harus disusun per blok. Laporan pemeriksaan lapang pendahuluan dilakukan oleh UPT PSB sebelum melakukan persemaian dan penanaman. Kemudian terdapat indikator pemeriksaan sertifikasi dan indikator pemeriksaan pada fase berbunga. Kemudian pemeriksaan tanaman fase masak dilakukan oleh UPT PSB pada masa tanaman masak fisiologis yaitu pada umur tanaman ± 85 HST atau 20 hari setelah tanaman berbunga. Indikator pemeriksaan pada fase masak ini yaitu, sifat pertanaman, keadaan rumput, serangan hama dan penyakit, prakiraan tanggal panen, jumlah contoh pemeriksaan serta jumlah CVL (Campuran Varietas Lain). Pengolahan lahan yang pemindahan tanam ke lahan budidaya. Sistem pola tanam yang digunakan adalah sistem pola tanam jajar legowo 4:1 dengan jarak tanam 20 vi cm x 30 cm (20:15:40). Pola yang biasanya digunakan adalah baris bergantian antara tanaman padi yang ditanam berdekatan dengan baris kosong yang lebih lebar. Penyiangan gulma dilakukan saat tanaman berumur 15 HST atau menjelang pemupukan kedua dan penyiangan umur 55-60 HST. Pemupukan tanaman dilakukan 2 kali yaitu pupuk dasar dan pupuk susulan. Pengendalian hama dilakukan saat tanaman berumur 15 HST-60 HST. Roguing yang dilakukan oleh UPT Benih Paiton adalah sebanyak 3 kali pada umur 50 HST, 80 HST dan 110 HST. Proses pasca panen dengan membuat ubinan, lantai jemur yang digunakan di UPT produksi benih tanaman pangan memiliki luas 20 x 25 m dengan model lantai jemur bergelombang. Tujuan dari lantai jemur yang bergelombang untuk memudahkan dalam proses perataan saat di jemur dan juga melindungi benih saat terjadi hujan. Proses didalam gudang meliputi proses pembersihan benih dengan menggunakan seed cleaner setelah dilakukan pembersihan, kemudian dilakukan sortasi benih untuk memisahkan antara benih yang layak untuk diperjual belikan Benih. Kemuidan benih diberikan label varietas merupakan bentuk tertulis dari sertifikasi benih, yang berwenang di dalam memberikan sertifikasi benih adalah BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih).

Actions (login required)

View Item