Asuhan Gizi Klinik pada Pasien Skin Necrotic Ante Brachii Dextra Post Debridement di Baitus Salam I Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Dewi, Nurul Arofah Kusuma (2023) Asuhan Gizi Klinik pada Pasien Skin Necrotic Ante Brachii Dextra Post Debridement di Baitus Salam I Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
01. Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (250kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
02. Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (328kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
03. Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (382kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
G42200404_Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Praktik kerja lapang (PKL) merupakan bentuk strategi pembelajaran bagi calon sarjana Ahli Gizi untuk mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki di lingkungan masyarakat, khususnya menyelesaikan masalah di bidang gizi dengan cara berpikir kritis dan sistematis. Kegiatan PKL dilaksanakan di rumah sakit sebagai salah satu institusi penyelenggara makanan yaitu Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Kegiatan Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) dilaksanakan sesuai dengan pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yaitu, asesmen, diagnosis, intervensi, monitoring, dan evaluasi. Tujuan proses asuhan gizi yaitu membantu seseorang untuk memecahkan masalah gizi dengan mengatasi pemicu pada ketidakseimbangan atau perubahan status gizi. Abses merupakan pengumpulan nanah dalam suatu ruangan yang tak terbatas dalam tubuh. Abses dapat muncul di permukaan kulit dan jaringan dalam organ. Abses terjadi sebab adanya proses infeksi atau bakteri parasit karena adanya benda asing, seperti serpihan, luka peluru, dan jarum suntik. Abses membutuhkan penanganan menggunakan antibiotik, tetapi pada beberapa kasus abses membutuhkan penanganan pembedahan, yaitu debridement dan kuretase. Operasi pada abses perlu dilakukan untuk mengeluarkan nanah pada abses tersebut. Debridemen merupakan salah satu tindakan bedah untuk mengeluarkan nanah yang terkumpul di dalam kantong abses sampai habis atau kering (Parasmita, 2020). Setelah pelaksanaan operasi debridemen pada pasien abses, diperlukan pula terapi gizi dalam menunjang proses pemulihan dan penyembuhan pasca operasi. Terapi gizi yang baik dapat membantu pasien untuk sembuh lebih cepat.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorWarsito, HeriNIDN0026096211
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL
Depositing User: Nurul Arofah Kusuma Dewi
Date Deposited: 03 Jul 2024 08:16
Last Modified: 03 Jul 2024 08:16
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/33359

Actions (login required)

View Item View Item