Khoirunnisa, Tentya (2023) Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pada Pasien Diabetes Mellitus Ulkus Dekubitus, Gagal Ginjal Kronik, Dengan Infeksi Saluran Kemih (Isk), Hiponatremia, Dan Anorexia Geriatri Di Ruang C Kamar 2a Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. [Experiment] (Unpublished)
Text (RINGKASAN)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (10kB) |
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (19kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (75kB) |
|
Text (LAPORAN LENGKAP)
LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang disebabkan oleh gagalnya organ pankreas dalam memproduksi hormon insulin. Diabetes melitus bisa dikatakan sebagai penyakit kronis karena dapat terjadi secara menahun. Berdasarkan penyebabnya diabetes melitus di golongkan menjadi tiga jenis, diantaranya diabetes melitus tipe 1, tipe 2 dan diabetes melitus gestasional (Kemenkes RI, 2020). Ulkus dekubitus merupakan ulkus kronis yang disebabkan oleh tekanan dan diabetes melitus. Ulkus dekubitus merupakan luka pada kulit atau jaringan lunak yang terbentuk karena tekanan berkepanjangan pada area tubuh tertentu (Zaidi dan Sharma, 2021). Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana tubuh mengalami kegagalan untuk mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga dapat menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Smeltzer & Bare, 2008). Menurut proses terjadinya penyakit, gagal ginjal dibagi menjadi 2 yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Salah satu terapi Gagal Ginjal Kronik dengan cara hemodialisis. Hemodialisis (HD) adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang disebut dialiser. Terapi hemodialisis merupakan suatu teknologi tinggi sebagai terapi pengganti untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat- zat lain melalui membran semi permeabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi.Penatalaksanan pasien GGK tahap akhir selain dilakukan tindakan hemodialisa, untuk jangka panjang juga perlu melakukan diet dan pembatasan cairan. Diet rendah protein akan mengurangi penumpukan limbah nitrogen dengan demikian meminimalkan gejala. Diet yang bersifat membatasi akan merubah gaya hidup dan dirasakan pasien sebagai gangguan serta tidak disukai bagi banyak penderita gagal ginjal kronis. Pengaturan diet pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis sedemikian kompleks, pengaturan diet tersebut sangat sulit untuk dipatuhi oleh pasien sehingga memberikan dampak terhadap status gizi dan kualitas hidup pasien (Rahayu, 2019).
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pada Pasien Diabetes Mellitus Ulkus Dekubitus, Gagal Ginjal Kronik, Dengan Infeksi Saluran Kemih (Isk), Hiponatremia, Dan Anorexia Geriatri Di Ruang C Kamar 2a | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Tentya Khoirunnisa | ||||||
Date Deposited: | 16 Apr 2024 09:31 | ||||||
Last Modified: | 16 Apr 2024 09:31 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/31577 |
Actions (login required)
View Item |