Asuhan Gizi Pasien Post Caesarea Dengan Pre Eklamsia Berat Di RSUD dr. Soedono Madiun

Febrianti, Putri Andrea (2022) Asuhan Gizi Pasien Post Caesarea Dengan Pre Eklamsia Berat Di RSUD dr. Soedono Madiun. [Experiment] (Unpublished)

	Text (RINGKASAN) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (96kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (98kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (170kB)
	Text (LAPORAN LENGKAP) LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik. Hipertensi adalah salah satu faktor penting pada penyakit jantung koroner, stroke, gagal ginjal bahkan dapat menjadi penyebab kematian pada ibu, karena kejadian hipertensi dalam kehamilan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Hipertensi pada kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu ringan apabila tekanan darahnya >140/90 mmHg, sedang apabila tekanan darahnya 140-159/90-109 mmHg) dan berat apabila >160/110 mmHg. Hipertensi yang terjadi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi pre-eklamsia. Pasien post sectio caesarea dengan pre-eklamsia berat rentan terhadap kenaikan tekanan darah dan memerlukan penyembuhan luka pasca operasi. Pemberian intervensi gizi yang baik dapat membantu dalam meningkatkan indikator pada proses penyembuhan pasien. Tujuan pemebrian asuhan gizi yang tepat bagi pasien post sectio caesarea dengan pre-eklamsia berat bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan luka serta menurunkan tekanan darah pasien secara bertahap. Oleh karena itu, diperlukan adanya proses asukan gizi terstandar yang bertujuan untuk proses pemulihan pasien. Observasi pasien dilakukan selama tiga hari. Pasien pada kasus ini adalah Ny. R (31) yang telah menjalani operasi caesar (post sectio caesarea) dengan preeklamsia berat. Pasien memiliki status gizi normal (22,6 kg/m 2 ) dalam keadaan sadar dengan tekanan darah 167/110 mmHg. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan kadar leukosit yang meningkat. Terapi diet yang diberikan yaitu diet TETPRG3. Selama masa observasi status gizi pasien tidak mengalami perubahan. Tekanan darah pasien mengalami kenaikan karena pasien kurang tidur sehingga menimbulkan masalah pada kualitas tidur ibu yang diakibatkan karena nyeri pada luka bekas operasi. Terjadi kenaikan pada kadar hemoglobin pasien seiring dengan proses penyembuhan luka selain itu terdapat kenaikan kadar leukosit yang diakibatkan adanya inflamasi pada luka yang disebabkan karena operasi. Selain data diatas, diamati pula asupa makan pasien sebagia berikut. Asupan energi pasien mengalami kenaikan selama 3 hari berturut-turut yaitu 9%, 34%, dan 59%. Asupan protein pasien mengalami penurunan pada hari ke2 yaitu 25%, 24%, dan 44%. Asupan lemak mengalami kenaikan yaitu, 40%, 43%, dan 62%. Asupan karbohidrat juga mengalami kenaikan yaitu, 32%, 63%, dan 91%. Asupan natrium mengalami kenaikan yaitu, 14,46%, 24,43%, dan 37,63%. Terdapat penurunan protein pada hari kedua diakibatkan karena pasien tidak mengkonsumsi lauk hewani karena adanya gangguan merasa mual. Berdasarkan hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa adanya gangguang pada gastrointestial yaitu timbulnya rasa mual serta penurunan nafsu makan namun pemberian asuhan diet diatas dapat menambah kebutuhan pasien hingga 80%. Selain itu, adanya kerjasama dari anggota keluarga untuk membantu meningkatkan motivasi pasien agar meghabsikan makanan dan tenaga medis lain untuk membantu proses pemberian obat yang mendukung kesembuhan pasien.

Actions (login required)

View Item