Jannah, Dewi Handisca Raudatul (2023) Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pada Pasien Traumatic Brain Injury (TBI) Dan Subdural Hematoma (SDH) Di Bangsal Alamanda Ii RSUD Sleman. [Experiment] (Unpublished)
Text (RINGKASAN)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (91kB) |
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (94kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (91kB) |
|
Text (LAPORAN LENGKAP)
LAPORAN MAGANG_DEWI HANDISCA R.J_POLITEKNIK NEGERI JEMBER.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Cedera kepala (Head Injury) adalah jejas atau trauma yang terjadi pada kepala yang diakrenakan suatu sebab secara mekanik maupun non mekanik. Head injury akan mengakibatkan peningkatan tekanan intracranial yang merupakan kondisi bahaya yang harus segera ditangani. Subdural hematoma timbul setelah cedera atau trauma kepala hebat, seperti pendarahan konstusional yang mengakibatkan rupur vena yang terjadi dalam ruangan subdural. Subdural hematoma (SDH) adalah akumulasi darah yang terjadi antara bagian durameter dengan archnoid. Pendarahan ini sering terjadi akibat robekan pembuluh darah atau vena kecil yang berada di permukaan korteks serebi. Terapi gizi menjadi salah satu faktor penunjang utama penyembuhan, tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak kekurangan ataupun melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Penentuan diet tinggi protein dilakukan setelah hasil pemeriksaan klinis menyatakan pasien mengalami sudural hematoma dan hasil pemeriksaan biokimia kadar leukosit pasien diatas nilai normal atau leukositosis. Hal tersebut menandakan terdapat peradangan atau infeksi. Oleh karenanya terdapat peningkatan protein untuk penyembuhannya. Berdasarkan hasil skrining gizi menggunakan Nutrition Risk Screening, pasien memiliki resiko mengalami malnuttrisi dengan total skor 4. Diagnosis pasien yaitu SDH (Subdural Hematoma) dan TBI (Traumatic Brain Ijury). Hasil perhitugan IMT (24,6) paasien tergolong berat badan lebih dengan resiko. Dari hasil SQ-FFQ asupan energi (144,8%), lemak (146,5%) dan kh(159%) pasien berlebih, sedangkan asupan protein (109,3%) pasien normal. Hal ini karena pasien suka mengkonsumsi gorengan. Rencana Intervensi yang diberikan yaitu diet tinggi protein dengan bentuk makanan lunak dan rute pemberiannya peroral, Berdasarkan dari hasil monitoring selama 3 hari asupan pasien pada hari pertama protein (80%) defisit ringan dan lemak (126,6) berlebih. Setelah diberikan edukasi pada monitoring hari kedua dan ketiga asupan pasien menjadi normal.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Manajemen Asuhan Gizi Klinik | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Dewi Handisca Raudatul Jannah | ||||||
Date Deposited: | 29 Jan 2024 01:38 | ||||||
Last Modified: | 29 Jan 2024 01:39 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/30088 |
Actions (login required)
View Item |