Gorin, Tahmid Bendoro (2023) Asuhan Gizi Klinik Pasien Febris, Asthma Attack, dan Susp Bronchopneumonia di Ruang Rawat Inap Baitun Nisa 1 Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (125kB) |
|
Text (Bab 1. Pendahuluan)
BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (123kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (78kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
G42201285_LAPORAN LENGKAP-1-67.pdf Restricted to Registered users only Download (927kB) | Request a copy |
Abstract
Praktek kerja lapang (PKL) merupakan bentuk strategi pembelajaran bagi calon sarjana Ahli Gizi untuk mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki di lingkungan masyarakat, khususnya menyelesaikan masalah di bidang gizi dengan cara berpikir kritis dan sistematis. Kegiatan PKL dilaksanakan di rumah sakit sebagai salah satu institusi penyelenggara makanan yaitu Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Pelaksanaan magang Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) dilakukan selama 2 bulan di mulai pada tanggal 2 Oktober – 27 November 2023. Kegiatan Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) pada kasus ini dilaksanakan mulai tanggal 22 – 26 Oktober 2023 yang sesuai dengan pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yaitu, asesmen, diagnosis, intervensi, monitoring, dan evaluasi. Tujuan proses asuhan gizi yaitu membantu seseorang untuk memecahkan masalah gizi dengan mengatasi pemicu pada ketidakseimbangan atau perubahan status gizi. Febris atau demam adalah peningkatan suhu tubuh diatas normal (98,6oF/ 37oC). Asma adalah suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak napas, dan rasa berat di dada terutama pada malam dan atau dini hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan. Bronkopneumonia merupakan salah satu bagian dari penyakit Pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru satu atau beberapa lobus paru - paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrate yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan benda asing. Inflamasi pada bronkus ditandai adanya penumpukan sekret, sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Proses asuhan gizi terstandar yang dilakukan di mulai dari skrining gizi hingga monitoring dan evaluasi dilanjutkan pemantauan asupan makan. Berdasarkan hasil skrining gizi menggunakan form STRONGkids Nutritional Screening Tools, pasien memiliki skor skrining gizi sebesar 0 yang artinya risiko malnutrisi rendah. Pasien didiagnosis medis Febris, Asthma Attack, dan Susp Bronchopneumonia. Status gizi pasien berdasarkan BB/PB tergolong gizi baik dengan didapatkan nilai Z-score -0,25 SD. Hasil laboratorium MRS pasien diketahui kadar leukosit 5,8 ribu/uL dan natrium 130 mmol/L rendah. Hasil laboratorium rontgen thorax menegakkan diagnosis Susp Bronchopneumonia menjadi Bronchopneumonia. Kondisi fisik klinis pasien MRS diketahui kondisi fisik kesadaran compos mentis, sesak napas berbunyi, batuk berdahak ± 1 minggu, dan penurunan nafsu makan. Kondisi klinis pasien suhu 37,2oC, HR 164x/menit, dan RR 35x/menit. Diagnosis gizi yang ditegakkan ialah NI-1.1 Peningkatan energi ekspendiktur, NI-2.1 Asupan oral tidak adekuat, NC-2.1 Utilisasi zat gizi terganggu, NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi. Intervensi yang diberikan yaitu diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) dengan bentuk saring yaitu cair 2 (bubur sumsum). Selama intervensi dilakukan, kondisi fisik pasien mengalami perkembangan seperti batuk berdahak menurun, napas pendek berbunyi ada tetapi hilang timbul, lemas mulai menurun, dan nafsu makan fluktuatif. Namun, ibu pasien mengatakan bahwa pasien mengalami perut kembung pada intervensi hari ke 2 dan 3. Kondisi klinis pasien mengalami perkembangan seperti suhu tubuh terus menurun dari intervensi 1 hingga 3, HR dan RR terus normal. Perkembangan asupan makan pasien cenderung turun pada energi dan karbohidrat dan fluktuatif pada protein dan lemak. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi pasien yang belum stabil suhu tubuh dalam sehari naik turun dan napas pendek berbunyi hilang timbul. Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain dilakukan sebagai penunjang selama intervensi gizi.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Febris, Asma, Bronkopneumonia, Asuhan Gizi Klinik | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Tahmid Bendoro Gorin | ||||||
Date Deposited: | 20 Dec 2023 03:16 | ||||||
Last Modified: | 20 Dec 2023 03:17 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/28953 |
Actions (login required)
View Item |