Hasin, Unsilatur Rohmah (2024) Asuhan Gizi Pasien TBC Tulang Belakang dengan Anemia di Ruang Tulip Lantai 2 RSUD Sidoarjo. Project Report. Polteknik Negeri Jember. (Unpublished)
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (136kB) |
|
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (7kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (295kB) |
Abstract
Pelayanan Gizi di Rumah Sakit (PGRS) merupakan salah satu bentuk pelayanan rumah sakit yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh. Intervensi gizi dapat berupa pemberian diet kepada pasien yang bertujuan untuk memberikan asupan makananan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien serta pemberian edukasi dan konseling kepada pasien untuk mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan (Kemenkes 2013). Sekitar 10% dari TB ekstrapulmoner merupakan TB osteoartikular, dan sekitar setengah dari pasien memiliki infeksi TBC tulang belakang. Faktor pertahanan tubuh pasien terhadap infeksi tuberkulosis tergantung dari usia, jenis kelamin, nutrisi, faktor toksik dan penyakit penyerta. Apabila infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis ini mengenai korpus vertebra, maka kerusakan yang terjadi menimbulkan instabilitas tulang belakang dan gangguan struktur di sekitarnya. Kerusakan medula spinalis akibat spondilitis tuberkulosis sejatinya dapat terjadi melalui kombinasi 4 faktor, yaitu penekanan oleh abses dingin, iskemia akibat penekanan pada arteri spinalis, terjadinya end-arteritis tuberculosis setinggi blokade spinalnya, dan penyempitan kanalis spinalis akibat angulasi korpus vertebra yang rusak Reaksi pertama pada infeksi tuberkulosis di tulang belakang terjadi pada sistem RES korpus vertebra berupa penimbunan sel-sel polimorfonuklear (PMN) yang segera digantikan oleh makrofag dan monosit. Nafsu makan yang menurun dapat disebabkan oleh keluhan mual, muntah dan nyeri perut yang dialami pasien, hal ini juga berhubungan dengan diagnosis low intake yang diberikan pada pasien karena sebelum MRS asupan makan pasien tidak adekuat dikarenakan keluhan mual muntah. Asupan protein pasien sebelum intervensi mengalami defisit tingkat berat (29,5%) karena pasien mengalami penurunan nafsu makan, mual muntah setiap kali makan serta nyeri perut dan nyeri punggung. Asupan karbohidrat pasien sebelum intervensi mengalami defisit tingkat berat (153,9%) karena pasien mengalami penurunan nafsu makan, mual muntah setiap kali makan serta nyeri perut dan nyeri punggung.
Item Type: | Monograph (Project Report) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Unsilatur Rohmah H | ||||||
Date Deposited: | 25 Jan 2024 04:51 | ||||||
Last Modified: | 25 Jan 2024 04:52 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/28896 |
Actions (login required)
View Item |