Desdelasari, Athaillah (2023) Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pasien Bronkopneumonia Di Ruang Baitunnisa 1 RSI Sultan Agung Semarang. [Experiment] (Unpublished)
Text (RINGKASAN)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (94kB) |
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (105kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (94kB) |
|
Text (LAPORAN LENGKAP)
Laporan PKL_Athaillah Desdelasari.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Bronkopneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun benda asing (Hidayat, 2008). Suhu tubuh meningkat sampai 39 - 40oC dan dapat disertai kejang karena demam yang sangat tinggi. Anak yang mengalami bronkopneumonia sangat gelisah, dipsnea, pernafasan cepat, dan dangkal disertai pernapasan cuping hidung, serta sianosis disekitar hidung dan mulut, merintih dan sianosis. Bakteri yang masuk ke paruparu menuju ke bronkioli dan alveoli melalui saluran napas yang menimbulkan reaksi peradangan hebat dan menghasilkan cairan edema yang kaya protein dalam alveoli dan jaringan interstitial (Riyadi & Sukarmin, 2009). Pasien bronkopneumonia yang tidak mendapatkan asupan gizi cukup akan beresiko kekurangan zat gizi yang akan mengakibatkan penurunan status gizi yaitu dapat menjadi gizi buruk atau kurang. Penderita penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan yang menyebabkan pasien mengalami penurunan berat badan ringan atau berat. Dengan adanya masalah kekurangan gizi maka penyembuhan penyakit bronkopneumonia pada balita akan berlangsung lama dan harus mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan hal ini pentingnya pemberian makanan yang sesuai kebutuhan dan sesuai permasalahan gizi akan mengoptimalkan kerja obat yang digunakan sehingga proses penyembuhan pasien berjalan cepat. Terapi gizi/diet menurut PERSAGI dan AsDI (2019) diberikan dengan pengaturan makan atau pemberian diet yang tepat pada pasien dan perubahan kebiasaan hidup yang lebih baik. Diet yang harus dijalani oleh pasien bronkopneumonia anak adalah Diet TETP (Tinggi Energi Tinggi Protein).
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pasien Bronkopneumonia | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Athaillah Desdelasari | ||||||
Date Deposited: | 30 Aug 2023 01:56 | ||||||
Last Modified: | 30 Aug 2023 01:57 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/28364 |
Actions (login required)
View Item |