Manajemen Program Intervensi Gizi di desa Mangaran Kecamatan Ajung

Adabella, Novariza Fasya (2023) Manajemen Program Intervensi Gizi di desa Mangaran Kecamatan Ajung. Project Report. Politeknik Negeri Jember, Jember. (Submitted)

	Text (Ringkasan) RINGKASAN MIG NOVARIZA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (7kB)
	Text (Bab 1. Pendahuluan) Bab 1. Pendahuluan MIG.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (216kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka MIG.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (332kB)
	Text (Laporan Lengkap) Full Text PKL 2023 MIG 2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Masalah gizi merupakan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Di Indonesia masalah gizi dapat terjadi pada semua kalangan usia meliputi ibu hamil, bayi balita, dan dewasa lansia (Hidayati, dkk 2015). Ibu hamil rentan mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK). Hal ini berhubungan dengan proses pertumbuhan janin dimana kondisi tersebut dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Ernawati, 2017). Seiring dengan bertambahnya usia terjadi penurunan fungsi tubuh yang dapat memicu timbulnya masalah gizi dan kesehatan pada lansia. Beberapa masalah gizi yang terjadi pada lansia yaitu berat badan lebih atau obesitas. Berkurangnya aktivitas fisik menyebabkan terjadinya obesitas yang dapat menjadi faktor pemicu timbulnya penyakit tidak menular seperti diabetes dan juga hipertensi (Dieny, dkk 2018). Berdasarkan data masalah gizi yang diperoleh di Desa Mangaran Kecamatan Ajung, didapatkan prevalensi KEK pada ibu hamil sebesar 100% dan prevalensi anemia ibu hamil sebesar 30%. Sedangkan untuk masalah gizi pada bayi balita didapatkan prevalensi berat badan kurang dan stunting sebesar 50% dan prevalensi bayi balita dengan status gizi kurang sebesar 20%. Pada dewasa lansia yang memiliki status gizi lebih atau obesitas didapatkan prevalensi sebesar 25%. Semua prevalensi tersebut melebihi standar rujukan yang ada, adapun standar rujukan untuk KEK dan anemia menurut RPJMN 2024 pada ibu hamil sebesar 10% dan 28%. Untuk standar rujukan stunting sebesar 14%, serta berat badan kurang dan gizi kurang standar rujukannya sebesar 7%. Sedangkan standar rujukan pada obesitas sebesar 21,8% (Riskesdas, 2018). Berdasarkan permasalahan gizi yang ditemukan di Desa Mangaran Kecamatan Ajung prioritas masalah pertama yaitu ibu hamil KEK, prioritas masalah kedua bayi dan balita stunting, dan prioritas masalah ketiga yaitu dewasa lansia yang kelebihan berat badan tingkat tinggi. Intervensi yang diberikan untuk dapat menanggulangi permasalahan gizi yang ada yaitu dengan mengadakan penyuluhan pada setiap kelompok sasaran dengan penyampaian materi sesuai permasalahan gizi pada kelompok sasaran. Pemberian materi KEK pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan variasi makanan serta meningkatkan asupan makan agar ibu hamil tidak mengalami KEK. Pemberian materi mengenai stunting, ASI Eksklusif, dan MP-ASI bertujuan agar ibu bayi dan balita dapat meningkatkan praktik pemberian ASI Ekslusif dan MP-ASI yang tepat. Pemberian materi mengenai Penyakit Tidak Menular (PTM) bertujuan agar dapat meningkatkan pemilihan variasi makanan, serta meningkatkan derajat kesehatan pada kaum dewasa lansia. Intervensi pada setiap kelompok sasaran sudah memenuhi target kehadiran serta terdapat peningkatan pengetahuan yang diukur menggunakan pre-test dan post-test yang diberikan sebelum dan sesudah penyuluhan.

Actions (login required)

View Item