Haenida, Luthfi Susana (2022) Produksi dan Pemasaran Mie Kering Penambahan Daun Katuk (Sauropus androgynus). Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (9kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (93kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (172kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Mie merupakan salah satu produk olahan pangan yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena harganya yang terjangkau dan dapat menjadi makanan alternatif pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat. Mie berdasarkan tahap pengolahannya, dapat digolongkan menjadi mie mentah, mie basah, mie kering, dan mie goreng. Menurut Standar Nasional Indonesia, mie kering dilakukan pengeringan hingga kadar airnya mencapai 8-10% sehingga dapat menambah umur simpan. Kehadiran mie saat ini mulai berkembang dengan adanya produk mie sehat yang ditambahkan bahan tambahan pangan alami, seperti dari sayuran maupun buah-buahan. Salah satu upaya dalam pengembangan produk mie sehat ini adalah mie kering dengan penambahan daun katuk. Tujuan dilakukannya Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini yaitu untuk mengetahui prosedur pembuatan mie kering penambahan daun katuk, menganalisa biaya dan kelayakan usaha, serta melakukan strategi pemasaran produk mie kering penambahan daun katuk sehingga dapat diterima baik oleh konsumen. Metode pelaksanaan proyek ini dimulai dengan dilakukan pra produksi, produksi, dan analisa usaha. Parameter yang diamati yaitu suhu pengukusan, rendemen, kerusakan produk, dan pengujian organoleptik produk mie kering penambahan daun katuk. Proses produksi mie kering penambahan daun katuk dilaksanakan selama 15 kali produksi dan menghasilkan 147 kemasan. Dalam satu kali produksi menghasilkan 8-10 kemasan dengan berat bersih 59 gram dan dijual dengan harga Rp12.000 per kemasan. Produk akhir mie kering penambahan daun katuk memiliki rata-rata rendemen sebesar 76,3% serta rata-rata kerusakan produk sebesar 1,38%. Metode pemasaran yang diterapkan yaitu pemasaran secara langsung, yaitu dengan metode personal selling dan melalui media online. Produk yang dipasarkan dengan metode personal selling terjual lebih banyak dibandingkan melalui media online. Penjualan mie kering penambahan daun katuk mendapat keuntungan sebesar Rp488.842 dengan laju keuntungan 38% dan nilai R/C rasio sebesar 1,38 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
Item Type: | Thesis (Diploma) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Daun Katuk, Mie Kering | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 161 - Teknologi Industri Pertanian (dan Agroteknologi) | ||||||
Divisions: | Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Teknologi Industri Pangan > Tugas Akhir | ||||||
Depositing User: | Luthfi Susana Haenida | ||||||
Date Deposited: | 15 Aug 2022 01:52 | ||||||
Last Modified: | 15 Aug 2022 01:53 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/14593 |
Actions (login required)
View Item |