Kusuma Ningrum, Tiara Dewi (2020) Manajemen Intervensi Gizi Di Lingk Krajan Jumerto Patrang Jember. [Experiment] (Unpublished)
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN_TIARA DEWI KUSUMA NINGRUM.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (36kB) |
|
Text (Ringkasan)
RINGKASAN_TIARA DEWI KUSUMA NINGRUM.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (29kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN MANAJEMEN INTERVENSI GIZI_TIARA DEWI KUSUMA NINGRUM.pdf Restricted to Registered users only Download (726kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA_TIARA DEWI KUSUMA NINGRUM.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (49kB) |
Abstract
Salah satu permasalah gizi yang terdapat dimasyarakat adalah balita pendek atau stunting. Stunting merupakan status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang badan atau tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U). Persentase balita pendek/stunting dari tahun ke tahun selalu meningkat. Persentase balita sangat pendek dan pendek usia 0-59 bulan di Indonesia tahun 2018 adalah 11,5% dan 19,3% (Kemenkes RI, 2018). Indonesia merupakan negara yang menempati peringkat ke 5 dengan jumlah balita yang mengalami stunting (Kemenkes RI, 2019). Untuk provinsi Jawa Timur jumlah balita pendek/stunting mencapai 32,81% (Kemenkes RI, 2018). Sedangkan untuk wilayah jember sendiri jumlah balita pendek/stunting mencapai 37,94% (SSGBI, 2019). Determinan utama kejadian stunting pada anak di Indonesia adalah ASI tidak ekslusif pada 6 bulan pertama, status ekonomi keluarga yang rendah, kelahiran premature, Panjang badan baru lahir pendek, ibu yang pendek, tingkat Pendidikan oang tua yang rendah dan anak yang tinggal di daerah miskin perkotaan dan di daerah pedesaan. Stunting memiliki dampak buruk yang perlu untuk diwaspadai karena dapat merugikan keluarga dan negara. Dampak buruk stunting bagi kesehatan adaah gagal tumbuh (Berat lahir rendah, pendek, kurus), hambatan perkembangan kognitif dan motoric, serta gangguan metabolik pada saat dewasa (resiko penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes, stoke dan penyakit jantung). Dampak stunting terhadap ekonomi ialah adanya potensi kerugian ekonomi setiap tahuannya sebesar 2-3% (Kemenkes RI, 2019). Stunting dapat dicegah melalui 1000 hari pertama kehidupan dengan cara memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup. 3 komponen utama dalam penanggulangan stunting ialah pola asuh, pola makan dan air bersih sanitasi (Kemenkes RI, 2019). Berdasarkan data kuisioner yang telah dibagian kepada masyarakat daerah Lingk Krajan Jumerto Patrang Jember angka kejadian stunting pada balita sebesar 32%.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Intervensi, Gizi, Manajemen Intervensi Gizi | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Tiara Dewi Kusuma Ningrum | ||||||
Date Deposited: | 11 May 2022 04:45 | ||||||
Last Modified: | 11 May 2022 04:46 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/12172 |
Actions (login required)
View Item |