Analisis Faktor Penyebab ketidakakuratan Kode Diagnosis Stroke di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo

Riskiya, Riskiya (2025) Analisis Faktor Penyebab ketidakakuratan Kode Diagnosis Stroke di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Jember.

[img] Text (Abstract)
Abstract.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (9kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (842kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (425kB)

Abstract

Keakuratan kode diagnosis merupakan indikator penting dalam kualitas data rekam medis. Berdasarkan hasil observasi di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo ditemukan 46% kode tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab ketidakakuratan kode diagnosis stroke di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori kinerja Gibson yang mencakup faktor individu (Kemampuan dan keterampilan, masa kerja, pendidikan), faktor psikologis (Persepsi, sikap, pelatihan, motivasi) dan faktor organisasi (sumber daya, evaluasi, SPO). Subjek penelitian terdiri dari 3 petugas koding, 1 petugas kepala rekam medis dan 1 petugas casemix. Objek peneltian yaitu 74 rekam medis pasien rawat inap menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dokumentasi, scoring, dan brainstorming. Adapun hasil yang didapatkan sebagai penyebab ketidakakuratan kode diagnosis stroke yaitu kurangnya kemampuan dan keterampilan petugas koding dalam memahami aturan penggunaan ICD-10, sikap coder ketika informasi yang tersedia tidak lengkap sehingga menetapkan kode dengan poin 9 (unspecified), belum dilakukannya evaluasi secara rutin, kurangnya sosialisasi terkait SPO koding, penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) yang belum dilakukan secara menyeluruh dan masih belum diberlakukan punishment jika terdapat hasil kode tidak akurat. Solusi dari permasalahan tersebut yang dapat diberikan yaitu perlu diadakannya kegiatan berupa workshop atau pelatihan offline terkait kodefikasi diagnosis, melakukan konfirmasi kepada DPJP terkait kejelasan diagnosis, menyusun jadwal evaluasi secara rutin setiap satu bulan sekali atau tiga bulan sekali, perlunya pelaksanaan sosialisasi ulang SPO secara berkala, melakukan implementasi rekam medis elektronik secara menyeluruh sesuai dengan Permenkes No.24 Tahun 2022 dan menerapkan punishment berupa hukuman atau sanksi seperti pengurangan remunerasi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorPutra, Dony Setiawan HendycaNIDN0017128803
Uncontrolled Keywords: Individu, Ketidakakuratan, Kodefikasi, Organisasi, Psikologis, Stroke
Subjects: 260 - Rumpun Ilmu Kedokteran > 270 - Ilmu Kedokteran Spesialis > 282 - Patologi Anatomi
260 - Rumpun Ilmu Kedokteran > 270 - Ilmu Kedokteran Spesialis > 291 - Penyakit Syaraf
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 353 - Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan)
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 355 - Epidemiologi
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > Tugas Akhir
Depositing User: Riskiya Riskiya
Date Deposited: 29 Aug 2025 08:49
Last Modified: 29 Aug 2025 08:49
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/46710

Actions (login required)

View Item View Item