Qurniawan, Teddi (2025) Korelasi Umur, Lingkar Skrotum Terhadap Produkrivitas Semen Segar Sapo Simmental di Balai Inseminasi Buatan Lembang Bandung Jawa Barat. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.
![]() |
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (143kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (202kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (167kB) |
![]() |
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Tugas akhir ini meneliti hubungan antara umur dan lingkar skrotum terhadap produktivitas semen segar pada sapi Simmental di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang. Penelitian dilatarbelakangi oleh pentingnya peningkatan kualitas dan kuantitas semen dalam program inseminasi buatan, yang berperan penting dalam perbaikan mutu genetik ternak. Delapan ekor sapi Simmental jantan berusia 3-8 tahun digunakan sebagai sampel, dengan parameter yang diamati meliputi umur, lingkar skrotum, volume semen, pH, motilitas, dan konsentrasi spermatozoa. Hasil analisis menunjukkan bahwa umur memiliki korelasi positif terhadap volume dan pH semen, sedangkan korelasi terhadap motilitas, dan konsentrasi spermatozoa bersifat negatif. Lingkar skrotum menunjukkan korelasi positif terhadap volume dan pH, tetapi negatif terhadap motilitas dan konsentrasi spermatozoa. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun ukuran skrotum sering dijadikan indikator potensi reproduksi, peningkatan lingkar skrotum tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas semen, khususnya dalam hal konsentrasi sperma. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hubungan antara umur dan lingkar skrotum terhadap kualitas semen sebagian besar masih kurang pada sampel terbatas ini. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar serta mempertimbangkan faktor lain seperti nutrisi, kesehatan, dan manajemen pemeliharaan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan aplikatif dalam pengembangan program inseminasi buatan.
Actions (login required)
![]() |
View Item |