Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pada Pasien Ileus Paralitik + Ibterus Objektif + Suspek Dbd + Kolesistitis Di Rsd Kalisat Jember

Zuhro, Vindi Atikatus (2021) Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pada Pasien Ileus Paralitik + Ibterus Objektif + Suspek Dbd + Kolesistitis Di Rsd Kalisat Jember. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (168kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (90kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (84kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
G42170479_LAPORAN PKL MAGK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (999kB) | Request a copy

Abstract

Manajemen Asuhan Gizi (MAGK) merupakan implementasi dalam pelaksanaan asuhan gizi di Rumah Sakit. Salah satu sarana mengaplikasikan pemahaman teori penatalaksanaan diet. Adanya Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) bagi pelajar juga menjadi sarana dalam membantu pemahaman mengenai konsep penatalaksanaan diet. RSD Kalisat Kab. Jember merupakan rumah sakit publik dengan tipe C yang memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, instalasi bedah dan pelayanan penunjang. Instalasi rawat jalan RSD Kalisat Kab. Jember terdiri atas poliklinik umum, anak, penyakit dalam, kebidanan & penyakit kandungan, syaraf, mata, bedah, dan gigi & mulut. Pada tahun 2015, poliklinik umum dan mata tidak tersedia lagi digantikan oleh poliklinik jantung. Pada PKL Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) ini terdapat beberapa tugas yang dimana diperoleh dari CI rumah sakit daerah Kalisat Jember. Kegiatan PKL MAGK ini dimulai dengan melakukan pengkajian data dasar kasus yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit, kemudian mahasiwa diminta untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan diagnosis gizi dan menyusun rencana intervensi serta monitoring evaluasi asuhan gizi pasien. Diagnosa penyakit pasien adalah Ileus Paralitik, dikterus obstruktif, Suspek I DBD dan Kolesistitis. Berdasarkan data antropometri, status gizi pasien berdasarkan perhitungan IMT yaitu 23,5 dapat di simpulkan bahwa status gizi pasien yaitu gizi normal (18,5 – 24,9). Pengamatan hasil biokimia kadar Natrium rendah yaitu 120,4 dengan rentang 135-148, Bilirubin direct 2,1 tinggi dengan rentang 0,25 dan bilirubin total 3,4 tinggi dengan rentang 0,1-1,2. Pengamatan fisik klinis pasien yaitu lemas, menggigil, sakit di bagian ulu hati, perut membesar, 3 hari tidak BAB, Baru pagi tadi BAB cair 1x, muntah, nafsu makan berkurang. Hasil recall tanggal 18 Januari 2021 asupan pasien hanya 25% dari makanan RS. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pasien Tn I A mengalami defisit kecukupan energi dan zat gizi tingkat berat (<70% AKG). Diagnosis Gizi Pasien Inadequate Na Intake, perubahan nilai laboratorium terkait dengan gangguan/penyakit kolesisitis, Perubahan fungsi gastrointestinal. Terapi diet yang diberikan yaitu jenis diet rendah lemak tinggi serat, bentuk makanan lunak, pemberian makanan 3x makan 3x selingan. Kebutuhan energy cukup diberikan sesuai dengan kebutuhan, yaitu 2581,3 kkal, Protein tinggi (1,25g/kg BB) 83,8 gram, Lemak cukup 71,7 gram, Karbohidrat cukup dari sisa kebutuhan energy total yaitu 400,2 gram, Na kurang lebih 1500 mg/hari, Serat 35 gram/hari, Vitamin C sebanyak 90 mg. Terapi edukasi kepada pasien dilakukan secara bertahap dengan pembawaan materi yang mudah diserap dan pendekatan motivasi kepada pasien. Edukasi yang dilakukan dapat dipahami dan diaplikasikan di rumah sakit, keberhasilan edukasi dapat dilihat dengan mengamati saat kunjungan ke ruang pasien dan melihat dari respon ketika dilakukan edukasi. Intervensi diet yang diberikan yaitu diet tinggi garam dengan pemberian Na 1500 mg/hari, kolaborasi dengan tenaga medis lainnya untuk menormalkan nilai laboratorium, memberikan diet tinggi serat, diberikan serat 38 g/hari larut air, memberikan nutrisi enteral dengan memperhatikan bentuk makanan yang diberikan yaitu makanan lunak, porsi sedikit tapi sering. Rencana monitoring dan evaluasi yang dilakukan yaitu nilai Na kembali normal 135-148 Mmol/L. Akan dipantau pada saat pemeriksaan laboratorium berikutnya, nilai Bilirubin direct dan total kembali normal, akan dipantau pada pemeriksaan laboratorium selanjutnya, nafsu makan pasien meningkat dan rasa mual berkurang. Pembuatan makanan recomendasi menu yang telah di hitung sesuai kebutuhan pasien, makanan yang dibuat yaitu bubur kacang hijau sebagai selingan pagi untuk pasien. Konseling gizi diberikan kepada salah satu anggota keluarga dengan tema konseling rendah lemak tinggi serat dengan menjelaskan tentang tujuan diet, prinsip, bentuk makanan, jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, serta contoh menu.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorKartika, Ria ChandraNIDN199108032019032021
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL
Depositing User: Vindi Atikatus Zuhro
Date Deposited: 09 Dec 2022 01:35
Last Modified: 09 Dec 2022 01:36
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/18041

Actions (login required)

View Item View Item