Suciati, Ari (2021) Penggunaan Mekanisasi Alat Olah Lahan Dengan Lubang Tanam Dan Alat Tanam Bawang Putih Pada CV. Sinar Padang Sejahtera Kabupaten Banyuwangi. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) |
|
Text (Daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
P601192545_LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan komoditas hortikultura yang penting bagi masyarakat Indonesia mengingat ragam dan jumlah pemanfaatannya. Keadaan ini membawa dampak terhadap tingginya nilai ekonomis bawang putih di mata masyarakat Indonesia. Kebutuhan nasional akan bawang putih terus meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan industri. Ketergantungan konsumen di Indonesia terhadap bawang putih impor sangat tinggi. Saat ini sekitar 95% bawang putih yang dikonsumsi di Indonesia berasal dari bawang putih impor dari China. Untuk menjaga stabilitas pangan Indonesia Kementerian Pertanian membuat peraturan khusus yang tertuang dalam Permentan nomor 38 tahun 2017 j.o 24 tahun 2018 yang disebut Rekomendasi Impor Produk Hortikultura ( RIPH ) ini merupakan persyaratan wajib bagi importir yang akan melakukan impor komoditas hortikultura. Untuk persyaratan admnistrasi berisikan kelengkapan data importir sedangkan persyaratan teknis hanya mengatur produksi seperti bawang putih diberikan syarat wajib tanam sebanyak 5% dari volume pengajuan impor dengan produktivitas rata-rata minimal mencapai 6 ton per hektar. Sehingga bagi importir yang sudah terbit mendapatkan RIPH dan SPI segera melakukan wajib tanam dan wajib berproduksi sesuai dengan pengajuan volume impornya. Pengolahan lahan selama ini masih menggunakan cara konvensional dan memerlukan tenaga kerja yang banyak dan waktu yang lama. Untuk itu diperlukan inovasi alat olah lahan dan tanam yang tepat dan cepat. CV Sinar Padang Sejahtera Kabupaten Banyuwangi akhirnya melakukan sewa alat olah lahan sampai dengan lubang tanam dan sewa alat olah lahan sampai dengan tanam untuk mengejar target tanam bawang putih. Selain itu dengan sewa alat tersebut memberikan efektifitas waktu kerja dan efesiensi biaya olah lahan dan tanam bawang putih.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Bawang Putih, RIPH, Alat Pengolahan Lahan | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 180 - Ilmu Sosiologi Pertanian > 185 - Agribisnis | ||||||
Divisions: | Program Pascasarjana > Prodi S2 Agribisnis > PKL | ||||||
Depositing User: | Ari Suciati | ||||||
Date Deposited: | 05 Jan 2022 00:42 | ||||||
Last Modified: | 05 Jan 2022 00:43 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/8905 |
Actions (login required)
View Item |