Panen Dan Pasca Panen Untuk Menghasilkan Benih Kedelai Unggul (Glycine Max L.) Di Ip2tp Genteng Kabupaten Banyuwangi

Putra, Fandema Dwi Hariyono (2021) Panen Dan Pasca Panen Untuk Menghasilkan Benih Kedelai Unggul (Glycine Max L.) Di Ip2tp Genteng Kabupaten Banyuwangi. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (76kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (20kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (8kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
A41200885_LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kedelai merupakan salah satu produk pangan strategis bagi bangsa Indonesia, dan menjadi sumber protein nabati dan menjadi alternative utama protein dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan kedelai nasional yang tinggi diikuti dengan produktifitas nasional yang masih sangat rendah, menyebabkan masih tingginya proporsi import setiap tahunnya. Benih unggul memegang peranan penting dalam perkembangan penanaman kedelai karena untuk mencapai produktivitas yang tinggi sangat ditentukan oleh potensi daya hasil dari benih unggul yang ditanam. Potensi hasil biji dilapangan masih dipengaruhi oleh interaksi antara faktor genetik dengan pengolahan kondisi lingkungan tumbuh. Bila pengolahan lingkungan tumbuh tidak dilakukan dengan baik, potensi daya hasil biji yang tinggi dari benih unggul tersebut tidak dapat tercapai. Benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk budidaya. Setelah proses berlangsung, benih harus tetap „hidup‟ dan memenuhi persyaratan yang ditentukan BPSB, meliputi batas maksimum kadar air, viabilitas, kemurnian, dan kesehatan benih. Pentingnya mutu benih sebelum disimpan berkaitan erat dengan teknologi produksi benih. Benih kedelai yang baru dipanen dan akan disimpan dalam jangka waktu relative lama hendaknya mempunyai daya tumbuh di atas 85% . Pemanenan kedelai dilakukan jika kedelai sudah mencapai umur 85 hari, dengan kadar air mencapai 14 %. Panen hendaknya dilakukan pada saat mutu benih mencapai maksimal, yang ditandai bila sekitar 95% polong telah berwarna coklat atau kehitaman (warnapolong masak) dan sebagian besar daunnya sudah rontok. Panen dilakukan dengan cara memotong pangkal batang. Pasca panen kedelai ada 7 tahapan, yaitu: 1. penjemuran brangkasan, 2. Perontokan, 3. Pengeringan, 4. Pembersihan dan Sortasi, 5. Uji Mutu Benih Kedelai, 6. Pengemasan, dan 7. Penyimpanan. Penanganan panen dan pasca panen benih kedelai yang baik dapat mempengaruhi hasil produksi yang maksimal seperti proses panen, pengeringan, perontokan, sortasi, serta pengemasan dan penyimpanan untuk menjaga kualitas dan mutu benih

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorRahmawati, DwiNIDN0031087607
Uncontrolled Keywords: Panen Dan Pasca Panen Untuk Menghasilkan Benih Kedelai Unggul (Glycine Max L.)
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Teknik Produksi Benih > PKL
Depositing User: Fandema Dwi Hariyono Putra
Date Deposited: 15 Dec 2021 02:15
Last Modified: 15 Dec 2021 02:16
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/8374

Actions (login required)

View Item View Item