Zuraida, Fatma (2021) Teknik Mempercepat Panen Jagung Varietas Pertiwi 3 Dengan Pemangkasan Daun Pada Fase Generatif Di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (83kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (98kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (32kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
A42171780 LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Praktek Kerja lapang (PKL) merupakan implementasi dari proses sesungguhnya berdasarkan praktek yang didapatkan selama perkuliahan. Melalui Praktek Kerja Lapang (PKL) ini diharapkan setiap mahasiswa dapat mengasah skill. Pemilihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Malang sebagai tempat praktik kerja lapang (PKL) karena terdapat kesesuaian antara bidang ilmu yang ditekuni mahasiswa dengan perusahaan.Pada musim hujan kadar air jagung ketika di panen dapat mencapai angka 25 – 35% maka dari itu, jagung memerlukan suatu tindakan untuk mempercepat penurunan kadar air. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan untuk mempercepat penurunan kadar air jagung yaitu melakukan kegiatan pemangkasan. Pemangkasan tersebut bertujuan untuk menghilangkan daun tua atau yang tidak produktif sehingga dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak, serta mempercepat pengeringan untuk mencapai angka kadar air biji yang aman untuk disimpan yakni 12-14%.Pemangkasan dilakukan dengan cara mengayunkan sabit secara menyerong ke arah tanaman jagung guna memangkas 3 daun diatas tongkol beserta bunga jantan. Pemangkasan idealnya dilakukan ketika tanaman jagung telah berumur 85 – 90 HST atau sekitar 1 – 2 minggu sebelum panen. Pemangkasan dilakukan untuk memberikan sirkulasi yang baik pada tanaman jagung sehingga dapat menyebabkan aerasi atau sirkulasi udara disekitar tanaman jagung menjadi lancar sehingga fase pengisian tongkol dapat optimal, pengeringan kadar air tanaman cepat dan pemanenan dapat dilakukan dengan segera. Berdasarkan data yang didapat, Lahan jagung seluas 1 ha tanpa perlakuan pentongkokan mampu menghasilkan berat kering panen sejumlah 7480 kg sedangkan lahan jagung seluas 1 ha dengan perlakuan pentongkokan mampu menghasilkan berat kering panen sejumlah 7505 kg.Secara ekonomi, perlakuan pemngkasan daun pada fase generatif mampu meningkatkan hasil panen dan meningkatkan keuntungan, namun masih belum dapat dikatakan layak untuk dilanjutkan, karena belum bisa mengembalikan modal secara terus – menerus. Kesimpulan akhir menunjukkan bahwa mahasiswa mampu dan terampil dalam melakukan pemangkasan serta memanajemen segala kebutuhan mulai dari pra-tanam hingga pemasaran serta mampu untuk menganalisa kelayakan usaha tani budidaya jagung pertiwi di BBPP Ketindan.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Generatif,Jagung,Pemangkasan | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan | ||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Budidaya Tanaman Perkebunan > PKL | ||||||
Depositing User: | Fatma Zuraida | ||||||
Date Deposited: | 01 Nov 2021 21:42 | ||||||
Last Modified: | 01 Nov 2021 21:45 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/7618 |
Actions (login required)
View Item |