Suryadi, Ujang (2013) KARAKTERISTIK KROMIUM ORGANIK HASIL HIDROLIS LIMBAH PADAT PENYAMAKAN KULIT YANG DISINTESIS PADA TEMPERATUR dan KONSENTRASI NaOH BERBEDA SEBAGAI FEED SUPLEMEN SAPI. Jurnal Ilmiah Inovasi, 13 (3). pp. 241-246. ISSN 1411-5549
Text (Hasil Tes Similatity)
7. KARAKTERISTIK KROMIUM ORGANIK HASIL HIDROLIS LIMBAH PADAT PENYAMAKAN KULIT YANG DISINTESIS PADA TEMPERATUR dan KONSENTRASI NaOH BERBEDA SEBAGAI FEED SUPLEMEN SAPI (in vitro).pdf - Supplemental Material Download (1MB) |
|
Text (Hasil Peer Review)
7. Karakteristik kromium organik hasil hidrolis limbah...pdf - Supplemental Material Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Dewasa ini trace mineral selalu ditambahkan ke dalam ransum untuk menyediakan kebutuhan mineral ternak. Trace mineral kromium dalam bentuk organik mulai dieksplorasi penggunaannya untuk kepentingan nutrisi ternak. Kromium organik dapat disintesi dari limbah padat penyamakan kulit melalui proses hidrolisis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kromium organik yang disintesis pada temperatur dan konsentrasi NaOH yang berbeda pada kondisi asam di abomasum dan suasana basa di dalam rumen. Karakteristik kromium yang diteliti meliputi kelarutan kromium dan nilai rasio kelarutannya. Nilai kelarutan kromium dapat memberikan informasi tentang ketersediaan kekuatan ikatan kromium dengan agen khelat ketika berada di rumen dan abomasum. Penelitian dilakukan secara in vitro dengan metode eksperimen. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 12 kombinasi temperatur dan konsentrasi NaOH ketika proses hidrolisis yaitu; Temperatur 60 oC, konsentrasi NaOH 1% (T1K1), Temperatur 60 oC, konsentrasi NaOH 4% (T1K2), Temperatur 60 oC, konsentrasi NaOH 7% (T1K3), Temperatur 60 oC, konsentrasi NaOH 10% (T1K4), Temperatur 80 oC, konsentrasi NaOH 1% (T2K1), Temperatur 80 oC, konsentrasi NaOH 4% (T2K2), Temperatur 80 oC, konsentrasi NaOH 7% (T2K3), Temperatur 100 oC, konsentrasi NaOH 1% (T3K1), Temperatur 100 oC, konsentrasi NaOH 4% (T3K2), Temperatur 100 oC, konsentrasi NaOH 7% (T3K3), dan Temperatur 100 oC, konsentrasi NaOH 10% (T3K4). Simpulan penelitian yaitu kombinasi temperatur dan konsentrasi NaOH berpengaruh terhadap kelarutan kromium organik hasil hidrolisi di rumen dan abomasum. Nilai rasio kelarutan kromium organik tertinggi 2,10 diperoleh dari proses hidrolisasi pada temperatur 60 oC dengan konsentrasi NaOH 4%, sedangkan nilai rasio kelarutan terendah 0,23 diperoleh dari proses hidrolisasi pada temperatur 80 oC dengan konsentrasi NaOH 10%.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 216 - Produksi Ternak |
Divisions: | Arsip Khusus |
Depositing User: | Prof. Dr. Ujang Suryadi |
Date Deposited: | 21 Aug 2021 12:48 |
Last Modified: | 12 Sep 2022 02:00 |
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/5497 |
Actions (login required)
View Item |