Islami, Nurani Puji (2021) Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap DI RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
Nurani Puji I - Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (8kB) |
|
Text (Bab 1)
Nurani Puji I - Bab 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (123kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Nurani Puji I - Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (116kB) |
|
Text (Full text)
Nurani Puji I - Full Text.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Rumah sakit dan segala jenis pelayanannya harus memiliki berkas rekam medis yang lengkap, SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit) tahun 2018 juga menyatakan bahwa rekam medis memiliki aspek yang sangat penting dan memiliki nilai guna sebagai alat komunikasi antara profesional pemberi asuhan yang memberikan asuhan pasien. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Keberadaan rekam medis sangat diperlukan dalam menunjang terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan disuatu fasilitas layanan kesehatan (Permenkes, 2008). RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto sebagai salah satu instansi yang mempunyai tanggung jawab dan kewenangan menyelenggarakan pembangunan bidang kesehatan di Kota Mojokerto. Hasil wawancara secara daring yang dilakukan oleh penulis, penulis menemukan permasalahan keterlambatan dalam Pengembalian berkas rekam medis rawat inap. Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dapat mempengaruhi pelayanan rekam medis dan akan menghambat kegiatan selanjutnya, seperti kegiatan assembling, koding, analisis, indexing serta beresiko menyebabkan hilang atau rusaknya dokumen rekam medis karena tidak disimpan ditempat penyimpanan dokumen rekam medis yang sering disebut missfile. Apabila hal itu terus terjadi, maka akan menghambat kegiatan berikutnya jika dokumen rekam medis itu dibutuhkan untuk keperluan hukum (Syamsudin, 2016 dalam Fadhilah, 2020). Hal lain yang dapat ditimbulkan dari keterlambatan pengembalian dokumen rekam medis adalah sering terjadinya pasien komplain pada petugas ekspedisi ketika pasien akan kontrol pada hari berikutnya. Berikut adalah data keterlambatan dalam Pengembalian berkas rekam medis. Hasil analisis presdiposing factors yaitu petugas filing telah mengetahui kegiatan pengembalian berkas rekam medis secara umum, petugas juga telah mengetahui batas waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap yaitu 2 x 24 jam. Berdasarkan sikap petugas, keterlambatan rekam medis rawat inap di sebabkan kelengkapan data rekam medis yang belum lengkap, artinya masih ada sikap petugas rawat inap yang belum patuh terhadap pengembalian berkas rekam medis rawat inap Hasil analisis enabling factors yaitu sudah ada buku ekspedisi dan telah digunakan dengan baik dan benar oleh petugas filing dan rawat inap, namun jarak antara ruang filing dan instalasi rawat inap terlalu jauh, yang mengakibatkan lamanya pengembalian berkas rekam medis rawat inap, dan akan memperhambat pelayanan rawat inap saat membutuhkan berkas rekam medis yang lama. Hasil analisis reinforcing factors yaitu pemberian motivasi telah dilakukan oleh kepala rekam medis guna memberikan dorongan kepada petugas filing dan rawat inap. Monitoring juga telah dilakukan oleh kepala rekam medis dan petugas filing, selanjutnya sosialisasi SOP pengembalian berkas rekam medis juga selalu dilakukan oleh kepala rekam medis ketika ada waktu longgar, rapat unit rekam medis dan jika ada SOP terbaru. Terjadinya keterlambatan pengembalian ke ruang filing dikarenakan kendala perawat / DPJP belum menyelesaikan isi rekam medis pasien rawat inap dengan lengkap. Bagi unit rekam medis yaitu perlunya menempel SOP pengembalian berkas rekam medis di instalasi rawat inap agar petugas rawat inap selalu mengingat batas maksimal waktu pengembalian berkas rekam medis yaitu 2 x 24 jam. Bagi rumah sakit yaitu sebaiknya pihak rumah sakit melakukan sosialisasi serta mengingatkan kembali dokter dan profesi medis yang lain ketika rapat tentang ketepatan pengembalian berkas rekam medis agar lebih meningkatkan kedispinannya dalam mengisi kelengkapan berkas rekam medis sesuai dengan kebijakan Standar Prosedur Operasional sehingga pengembalian berkas rekam medis tidak mengalami keterlambatan. Bagi peneliti selanjutnya buatlah penelitian tentang perbaikan dalam mencegah keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap dengan metode action research.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Keterlambatan, Rekam Medis, Rumah Sakit | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
Depositing User: | Nurani Puji Islami | ||||||
Date Deposited: | 24 Jun 2021 13:16 | ||||||
Last Modified: | 25 Jun 2021 01:44 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/5211 |
Actions (login required)
View Item |