Nugraha, Tasya Syifa (2025) Akurasi dan Kelengkapan Koding Diagnosis Rawat Inap Penyakit Ca Mammae di RSPAD Gatot Soebroto Puskesad Berdasarkan ICD. [Experiment] (Unpublished)
|
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (56kB) |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (201kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (126kB) |
|
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Rekam medis merupakan dokumen penting yang berisi catatan identitas, pemeriksaan, pengobatan, serta tindakan yang diterima pasien. Salah satu unsur penting dalam pengelolaan rekam medis adalah proses pengkodean diagnosis (koding). Pada ICD-10 bagian penyakit neoplasma koding memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi karena memerlukan pencatuman kode toografi dan morfologi. Ketidaktepatan maupun ketidaklengkapan dalam koding diagnosis dapat memengaruhi keakuratan data morbiditas dan pelaporan tingkat nasional. Ca Mammae merupakan penyakit dengan angka kejadian dan kematian tinggi di Indonesia. Berdasarkan studi pendahuluan di RSPAD Gatot Soebroto, Ca Mammae menempati posisi pertama dalam laporan 10 besar penyakit rawat inap bulan Agustus 2025. Penelitiam ini bertujuan untuk mengetahui tingkat akurasi dan kelengkapan koding diagnosa Ca Mammae pada pasien rawat inap di RSPAD Gatot Soebroto berdasarkan berdasarkan ICD. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan 5M (Man, Money, Method, Machine, Material), menggunakan data primer dari wawancara dan data sekunder dari 80 sampel rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keakuratan koding mencapai 95% (76 rekam medis), sedangkan ketidakakuratan sebesar 5% (4 rekam medis) disebabkan oleh ketidaktepatan pemilihan kode dan poin diagnosis. Tingkat kelengkapan koding masih diangka 100% hal ini karena pada rekam medis belum mencantumkan kode morfologi. Hal ini terjadi karena hasil Patologi Anatomi (PA) belum tersedia saat proses koding berlangsung. Berdasarkan analisis 5M, penyebab utama ketidakakuratan dana ketidaklengkapan meliputi belum adanya pelatihan khusus neoplasma, diagnosis dokter yang belum spesisfik, serta belum tersedianya SPO dan alur formal untuk melengkapi kode morfologi setelah hasil PA keluar. Faktor lain seperti keterlambatan jaringan SIMRS dan keterbatasan informasi pada resume medis juga turut memengaruhi hasil koding. Dari hasil tersebut, disarankan agar rumah sakit menerapkan serta mengembangkan draft SPO pengkodean penyakit neoplasma yang telah dibuat oleh peneliti, mengadakan pelatihan koding khusus penyakit neoplasma bagi petugas, melakukan sosialisasi kepada dokter terkati penulisan diagnoisi yang lebih spesifik,serta membuat alur pelengkapan kode morfologi setelah hasil PA tersedia.
| Item Type: | Experiment | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||
| Uncontrolled Keywords: | Akurasi, Keakuratan, Kelengkapan, Ketepatan, Koding Diagnosa, RSPAD Gatot Soebroto, Ca Mammae | ||||||
| Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 370 - Ilmu Keperawatan dan Kebidanan > 373 - Administrasi Rumah Sakit 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 355 - Epidemiologi |
||||||
| Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
| Depositing User: | Tasya Syifa Nugraha | ||||||
| Date Deposited: | 25 Nov 2025 00:58 | ||||||
| Last Modified: | 25 Nov 2025 00:58 | ||||||
| URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/47430 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
