Rahmawati, Zerlina Fitri (2025) Analisis Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Sertifikat Medis Penyebab Kematian di RSPAD Gatot Soebroto Puskesad. [Experiment] (Unpublished)
|
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (161kB) |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (295kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (228kB) |
|
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pelayanan bermutu, salah satunya melalui pengelolaan rekam medis yang lengkap dan akurat. Salah satu dokumen penting dalam rekam medis adalah Sertifikat Medis Penyebab Kematian (SMPK), yang berfungsi sebagai bukti sah penyebab kematian untuk kebutuhan pelayanan administrasi, kepentingan hukum, statistik kematian, hingga proses klaim asuransi. Kelengkapan pengisian SMPK menjadi sangat krusial karena dapat memengaruhi validitas data mortalitas serta mutu pelayanan rumah sakit. RSPAD Gatot Soebroto merupakan rumah sakit rujukan nasional yang telah menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME). Namun, berdasarkan hasil observasi lapangan, ditemukan bahwa pengisian SMPK masih belum sepenuhnya lengkap dan seragam. Beberapa bagian yang seharusnya diisi dokter terkadang dilengkapi oleh perawat karena kondisi tertentu, sementara sebagian dokter dan petugas rekam medis belum mengetahui pedoman resmi terkait pengisian SMPK. Selain itu, format RME yang tersedia belum memuat seluruh komponen formulir SMPK sehingga berpotensi menyebabkan perbedaan data dan ketidaksesuaian antara dokumen manual dan elektronik. Kondisi ini menjadi dasar dilakukannya penelitian untuk menganalisis faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian SMPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab ketidaklengkapan berdasarkan tiga kelompok faktor, yaitu predisposing factor, enabling factor, dan reinforcing factor. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan wawancara kepada dokter dan staf rekam medis yang terlibat langsung dalam proses pengisian SMPK. Analisis dilakukan untuk mengungkap hambatan utama serta merumuskan rekomendasi perbaikan agar pengisian SMPK dapat berjalan sesuai pedoman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab ketidaklengkapan SMPK berasal dari beberapa faktor. Pada faktor predisposisi, ditemukan bahwa sebagian dokter dan petugas belum memahami pedoman pengisian SMPK, sehingga terjadi perbedaan praktik di lapangan. Beberapa dokter tidak mengetahui adanya pedoman resmi, dan perawat sering kali mengisi bagian tertentu atas instruksi atau keterbatasan waktu dokter. Kurangnya pemahaman ini berdampak pada ketidaktepatan dan ketidaksesuaian informasi dalam dokumen. Pada faktor pemungkin, sistem RME belum menampung seluruh komponen SMPK. Ketidaksesuaian ini membuat petugas harus menyesuaikan antara format RME dan formulir manual. Akibatnya, beberapa komponen tidak terisi atau terlewat karena tidak tersedia pada sistem. Namun, ketersediaan formulir manual SMPK di unit pelayanan selalu konsisten, sehingga memudahkan petugas apabila membutuhkan mendadak. Pada faktor penguat, ditemukan bahwa RSPAD Gatot Soebroto belum memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) khusus mengenai pengisian SMPK. Tidak adanya pedoman yang baku menyebabkan praktik pengisian berbeda antarunit dan antarpetugas. Arahan dari pimpinan atau komite medis juga belum tersampaikan secara menyeluruh sehingga beberapa petugas belum mengikuti sosialisai. Berdasarkan hasil penelitian, upaya perbaikan yang disarankan meliputi: penyusunan dan penerapan SPO pengisian SMPK, serta pengembangan dan penyesuaian format RME agar seluruh komponen pada formulir manual dapat terakomodasi dengan baik. Selain itu, diperlukan peningkatan koordinasi antarunit dan evaluasi berkala terkait kelengkapan pengisian SMPK. Sebagai langkah tindak lanjut, penelitian ini menghasilkan rekomendasi untuk pengembangan sistem RME dan penyusunan SPO yang dapat menjadi acuan bagi peningkatan mutu dokumentasi kematian di rumah sakit. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi RSPAD Gatot Soebroto dalam meningkatkan, kelengkapan, dan keseragaman data pada SMPK serta mendukung optimalisasi mutu rekam medis dan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
| Item Type: | Experiment | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||
| Uncontrolled Keywords: | Sertifikat Medis Penyebab Kematian, SMPK, Ketidaklengkapan, SPO, Standar Prosedur Operasional, Rekam Medis Elektronik, SIMRS | ||||||
| Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan | ||||||
| Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
| Depositing User: | Zerlina Fitri Rahmawati | ||||||
| Date Deposited: | 25 Nov 2025 00:56 | ||||||
| Last Modified: | 25 Nov 2025 00:57 | ||||||
| URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/47429 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
