Munika, Lola Asty (2025) Analisis Faktor Penyebab Duplikasi Penomoran Rekam Medis di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. [Experiment] (Unpublished)
|
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (144kB) |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (234kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (185kB) |
|
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Sistem penomoran rekam medis di RSI Sultan Agung Semarang dilakukan secara Unit Numbering System (UNS). Unit Numbering System artinya setiap pasien yang datang untuk berobat akan diberikan nomor rekam medis yang dapat digunakan di semua unit seperti rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat dan setiap pasien memiliki satu nomor rekam medis saja yang berlaku untuk selamanya. Di RSI Sultan Agung Semarang masih terdapat permasalahan terkait duplikasi nomor rekam medis sehingga satu pasien memiliki lebih dari satu nomor rekam medis. Berdasarkan data duplikasi nomor rekam medis pada bulan januari sampai september tahun 2025 diketahui terdapat 49 pasien yang memiliki nomor rekam medis ganda. Dampak terjadi duplikasi nomor rekam medis ini adalah riwayat perjalanan penyakit satu pasien dengan nomor yang berbeda akan terputus artinya kunjungan pasien menjadi tidak berkesinambungan. Selain itu, dampak terjadi duplikasi nomor rekam medis yaitu dapat mengakibatkan kesalahan dalam melakukan tindakan medis karena diagnosa atau tindakan terakhir bukan merupakan catatan terakhir pasien itu sendiri sehingga rentan mengalami kesalahan dalam melakukan tindakan dan dokter kesulitan dalam melihat riwayat pasien terdahulu serta terjadinya penumpukan rekam medis di rak penyimpanan. Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya duplikasi nomor rekam medis di RSI Sultan Agung Semarang dengan menggunakan 5 unsur manajemen yaitu Man, Money, Method, Machine dan Material. Hasil penelitian didapatkan, faktor penyebab terjadinya duplikasi nomor rekam medis dari unsur man yaitu terdapat beberapa petugas pendaftaran yang bukan dari lulusan dari D3 Rekam Medis, dan belum diadakannya pelatihan internal rumah sakit untuk petugas. Berdasarkan unsur money yaitu kebutuhan anggaran dapat diajukan terlebih dahulu melalui RKA (Rencana Kerja dan Anggaran) untuk memenuhi kebutuhan fasilitas di bagian pendaftaran sehingga tidak terdapat permasalahan yang berkaitan langsung dengan duplikasi penomoran rekam medis pada unsur money. Lalu unsur method sudah terdapat SOP penomoran rekam medis. Namun terdapat beberapa petugas yang belum mengetahui isi SOP tersebut. Dari faktor Machine (SIMRS) yaitu kurangnya ketersediaan fitur warning dalam mendeteksi identitas pasien yang sudah pernah berkunjung melalui NIK, SIMRS belum dilakukan bridging dengan dispendukcapil dan SIMRS terkadang mengalami gangguan ataupun error. Kemudian berdasarkan unsur material yaitu ketidaklengkapan kartu identitas yang dibawa pasien saat registrasi, dan terjadi perbedaan data identitas pada SIMRS. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada rumah sakit yaitu saran dari unsur man yaitu perlu diadakan pelatihan internal kepada petugas yang bukan maupun petugas yang lulusan dari D3 Rekam Medis agar dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petugas untuk meminimalisir terjadinya duplikasi nomor rekam medis. Saran dari unsur method yaitu perlu diadakan sosialisasi ulang SOP penomoran tersebut kepada seluruh petugas pendaftaran. Saran dari unsur machine yaitu perlu meningkatkan kegiatan maintenance rutin pada hardware maupun software agar tidak sering terjadi gangguan ataupun error, khususnya pada saat jam sibuk. Membuat fitur warning pada SIMRS terkait identitas pasien yang telah terdaftar sebelumnya dan melakukan bridging antara SIMRS dengan Dispendukcapil supaya tidak terjadi kesalahan dalam penginputan data pasien. Saran dari unsur material yaitu sebaiknya petugas selalu mengingatkan pada pasien untuk membawa identitas lengkap saat melakukan kunjungan kembali serta melakukan pemeriksaan data dengan lebih teliti guna meminimalkan kesalahan pencatatan. Kemudian untuk meminimalisir terjadinya perbedaan data pada SIMRS sebaiknya membuat sebuah himbauan di tempat pendaftaran yang ditujukan kepada pasien agar melengkapi data diri dan menginformasikan kepada petugas apabila terdapat pembaruan data.
| Item Type: | Experiment | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||
| Uncontrolled Keywords: | Duplikasi, Penomoran, Rekam Medi, Unsur Manajemen | ||||||
| Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan | ||||||
| Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
| Depositing User: | Lola Asty Munika | ||||||
| Date Deposited: | 24 Nov 2025 08:55 | ||||||
| Last Modified: | 24 Nov 2025 08:55 | ||||||
| URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/47408 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
