Analisis Faktor Penyebab Pending Klaim Pasien BPJS Rawat Inap RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo Tahun 2025

Safitri, Abelia Dwi (2025) Analisis Faktor Penyebab Pending Klaim Pasien BPJS Rawat Inap RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo Tahun 2025. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (99kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (93kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (67kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Laporan Praktik Kerja Lapang ini berjudul “Analisis Faktor Penyebab Pending Klaim Pasien BPJS Rawat Inap di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo Tahun 2025”. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya pending klaim BPJS Kesehatan pada pasien rawat inap di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo berdasarkan tujuh unsur manajemen (7M), yaitu Man, Material, Machine, Method, Money, Market, dan Minute. Praktik kerja lapang dilaksanakan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo mulai tanggal 25 Agustus sampai dengan 14 November 2025. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi observasi langsung terhadap proses klaim BPJS di Instalasi Penjaminan, wawancara dengan petugas terkait, serta dokumentasi terhadap berkas dan data klaim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total pengajuan klaim BPJS Kesehatan pasien rawat inap pada periode Januari hingga Juni 2025 sebanyak 18.950 berkas, dengan jumlah pending klaim sebanyak 1.352 berkas atau sebesar 7,13%. Persentase pending klaim tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 9,01%. Berdasarkan hasil analisis, penyebab utama pending klaim berasal dari aspek Material, yaitu ketidaklengkapan dokumen pendukung seperti hasil pemeriksaan penunjang dan tanda tangan dokter yang belum lengkap. Faktor lainnya adalah aspek Method, yaitu perbedaan interpretasi terhadap berita acara dan prosedur verifikasi klaim BPJS Kesehatan, serta aspek Minute, yaitu keterlambatan pengumpulan berkas klaim akibat hasil penunjang medis yang belum tersedia tepat waktu. Sementara itu, aspek Man, Machine, Money, dan Market tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya pending klaim karena sumber daya manusia sudah kompeten, sarana teknologi memadai, serta hubungan kerja sama antara rumah sakit dan BPJS berjalan baik. Dampak dari pending klaim ini adalah terhambatnya proses pembayaran jasa pelayanan dan terganggunya arus kas rumah sakit. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya perbaikan melalui peningkatan validasi dan verifikasi berkas sebelum pengajuan klaim, memperkuat koordinasi dengan unit penunjang medis agar hasil pemeriksaan tersedia tepat waktu, serta mengadakan pelatihan rutin bagi petugas terkait pemutakhiran regulasi BPJS dan koding diagnosis. Selain itu, rumah sakit perlu melakukan evaluasi berkala bersama pihak BPJS untuk menyamakan persepsi terhadap berita acara dan ketentuan klaim, sehingga proses pengajuan klaim dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Actions (login required)

View Item