Optimalisasi Kompor Biomassa Fiber Ceramic Blanket Menggunakan Sistem Fan Control Berbasis Arduino Nano

Hardiansyah, Dimas Kurnia (2025) Optimalisasi Kompor Biomassa Fiber Ceramic Blanket Menggunakan Sistem Fan Control Berbasis Arduino Nano. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Jember.

	Text (Abstract) abstract skripsi.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (529kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan Skripsi.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (680kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka Skripsi.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (484kB)
	Text (Laporan Lengkap) Dimas Kurnia Hardiansyah_h41180073 laporan lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Ketergantungan konsumsi energi rumah tangga di Indonesia pada bahan bakar fosil, khususnya LPG, mendorong pengembangan teknologi berbasis energi terbarukan. Salah satu solusi adalah kompor biomassa dengan isolator fiber ceramic blanket yang mampu menahan panas hingga 1260°C dan meningkatkan efisiensi termal pembakaran. Modifikasi dilakukan dengan menambahkan sistem fan control berbasis Arduino Nano yang mengatur kipas PWM 12V DC dengan variasi kecepatan (F1:100%, F2:80%, F3:60%, F4:40%, F5:20%, dan kondisi tanpa kipas). Pengujian menggunakan metode Water Boiling Test (WBT) dengan bahan bakar tempurung kelapa, menunjukkan bahwa penambahan fan control berpengaruh pada kenaikan suhu yang dihasilkan kompor biomassa. Suhu yang keluar dari output kompor bisa mencapai suhu 900°C pada putaran kipas F1 dan suhu tertinggi pada burner mencapai 1023°C pada semua hasil uji. Nilai efisiensi termal yang diperoleh adalah uji F1 (100% PWM): 13,20%, uji F2 (80% PWM): 15,80%, uji F3 (60% PWM): 17,55%, uji F4 (40% PWM): 19,01%, uji F5 (20% PWM): 22,18%, dan uji Tanpa kipas:22,14%, efisiensi tertinggi dengan fan control dicapai pada F5 sebesar 22,18% sedangkan tanpa kipas sebesar 22,14%, hasil ini mengindikasikan pembakaran optimal terjadi pada suplai udara yang tidak terlalu cepat. Kecepatan kipas yang terlalu tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan efisiensi termal, bahkan cenderung meningkatkan konsumsi bahan bakar akibat suplai udara yang melebihi titik optimum, sehingga pembakaran menjadi tidak stabil dan menyebabkan kehilangan bahan bakar atau gas pirolisis. Penggunaan cerobong udara efektif mengarahkan aliran udara serta mengurangi pengaruh angin luar terhadap kestabilan api. Penelitian ini membuktikan bahwa pengaturan kecepatan udara berbasis mikrokontroler merupakan solusi praktis dalam pengembangan kompor biomassa yang ramah lingkungan dan efisien energi, yang bisa digunakan di wilayah perkotaan maupun pedesaan dengan keterbatasan akses listrik dan LPG.

Actions (login required)

View Item