Tinjauan Pengisian Kodefikasi di Puskesmas Gendoh Kabupaten Banyuwangi

Majid, Wafid Marwah (2025) Tinjauan Pengisian Kodefikasi di Puskesmas Gendoh Kabupaten Banyuwangi. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (670kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (1MB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pusaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (555kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pengkodean diagnosis maupun tindakan harus dilakukan dengan tepat, akurat, dan lengkap untuk menghasilkan data yang berkualitas. Dalam pengisian kodefikasi, yang sangat berperan penting adalah tenaga medis dan tenaga perekam medis. Tenaga medis seperti dokter mempunyai kewajiban dan hak, dan bertanggungjawab dalam penetapan diagnosa maupun tindakan kepada seorang pasien. Sedangkan tenaga perekam medis bertanggungjawab atas keakuratan kode dari suatu diagnosis dan tindakan yang telah ditetapkan oleh tenaga medis. Dalam memberikan kodefikasi, perekam medis harus mengkaji data rekam medis pasien untuk memastikan hal hal yang kurang jelas atau tidak lengkap. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dalam pengisian kodefikasi di Puskesmas Gendoh Banyuwangi masih ditemukan beberapa masalah yaitu, terdapat beberapa kodefikasi yang tidak sesuai dengan tindakan yang di dapatkan pasien, kurangnya tenaga perekam medis yang seharusnya melakukan pengkodingan, kurangnya pengetahuan petugas mengenai kodefikasi, belum ada SOP resmi yang mengatur tentang tatacara pengisian kodefikasi, terdapat beberapa kodefikasi yang tidak terdapat pada SIMPUSWANGI, tidak ada insentif atau penghargaan bagi petugas yang teliti dan akurat dalam pengisian kodefikasi. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pengisian kodefikasi di Puskesmas Gendoh Banyuwangi berdasarkan teori kinerja robbins yaitu faktor kemampuan (ability) pendidikan dan pengetahuan, faktor kesempatan (opportunity) SPO, dan faktor motivasi (motivation) reward. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian yaitu Penanggung Jawab Klaster 1, 2 Dokter, 1 Perawat dan 1 Bidan. Objek penelitian yaitu pengisian kodefikasi di Puskesmas Gendoh. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dan observasi. Hasil penelitian yaitu proses pengisian kodefikasi diagnosis dan tindakan medis dilakukan langsung oleh dokter, perawat, dan bidan melalui sistem SIMPUSWANGI secara real-time saat pelayanan berlangsung. Proses ini belum melibatkan tenaga perekam medis sebagaimana yang telah ditetapkan dalam standar profesi berdasarkan KMK No. KH.01.07/Menkes/312/2020. Selain itu, tingkat kesesuaian kodefikasi juga menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara kode yang digunakan dengan kondisi klinis pasien, di mana beberapa tindakan medis tidak dikodekan secara tepat bahkan tidak dikodekan sama sekali. Hal ini terutama terlihat pada tindakan laboratorium serta tindakan spesifik seperti pelepasan alat kontrasepsi dan imunisasi. Penyebab dari ketidaksesuaian tersebut dapat dianalisis menggunakan teori kinerja Robbins yang mencakup tiga faktor utama. Pertama, faktor kemampuan (ability), di mana petugas yang melakukan kodefikasi umumnya bukan berasal dari latar belakang pendidikan rekam medis dan belum pernah mengikuti pelatihan terkait, sehingga berdampak pada rendahnya pemahaman terhadap proses pengkodean, terutama dalam pemilihan kode tindakan. Kedua, faktor kesempatan (opportunity), yaitu belum tersedianya SOP pengkodean ICD-9 CM, meskipun SOP ICD-10 sudah ada, sehingga petugas tidak memiliki pedoman baku dalam pelaksanaan kodefikasi tindakan medis. Ketiga, faktor motivasi (motivation), yaitu belum adanya penghargaan atau reward bagi petugas yang melakukan pengisian kodefikasi secara lengkap dan akurat, yang pada akhirnya menurunkan semangat dan kualitas kerja dalam menjalankan tugas tersebut. Adapun rekomendasi upaya perbaikan dapat peneliti usulkan yaitu peningkatan kompetensi petugas melalui pelatihan dan workshop mengenai kodefikasi diagnosis dan tindakan medis yang mengacu pada ICD-10 dan ICD-9 CM. Selain itu, penting untuk segera menyusun dan menerapkan SOP pengkodean ICD-9 CM yang jelas, dan terstruktur guna memberikan acuan baku bagi petugas. Penerapan sistem penghargaan atau reward juga perlu dipertimbangkan sebagai bentuk motivasi tambahan agar petugas lebih teliti dan akurat dalam melakukan pengkodean. Terakhir, perlu dilakukan evaluasi rutin dan audit internal secara berkala terhadap proses kodefikasi untuk memastikan kualitas data rekam medis tetap terjaga, mengidentifikasi kesalahan, dan melakukan perbaikan berkelanjutan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Gendoh.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorArdianto, Efri TriNIDN0013028103
Uncontrolled Keywords: Kodefikasi,ICD 10,ICD 9 CM,Kinerja,Teori Robbins
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Wafid Marwah Majid
Date Deposited: 19 Aug 2025 07:44
Last Modified: 19 Aug 2025 07:45
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/46198

Actions (login required)

View Item View Item