Budidaya Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Dengan Sistem Irigasi Tetes Menggunakan Media Organik Kotoran Sapi di PT. Taman K Land Indonesia

Arifin, Samsul (2025) Budidaya Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Dengan Sistem Irigasi Tetes Menggunakan Media Organik Kotoran Sapi di PT. Taman K Land Indonesia. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan laporan magang.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (264kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN MAGANG.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (537kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA LAPORAN MAGANG.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (197kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN_MAGANG ARIFFF (1) (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Melon merupakan tanaman C3, karena proses fotosintesisnya menghasilkan senyawa karbon yang beratom 3 sebagai produk utamanya. Tanaman ini tidak tahan terhadap intensitas cahaya yang sangat tinggi dan menghendaki sinar ma- tahari berkisar antara 10-12 jam/hari, kelembaban berkisar antara 70-80%. Tanaman ini akan berproduksi dengan optimal pada media yang mengandung bahan organik, karena akar tanaman akan tumbuh sempurna. Perubahan iklim yang diakibatkan oleh pema-nasan global menyebabkan peningkatan intensi-tas kejadian iklim ekstrim (El-Nino dan La-Nina) dan ketidakteraturan musim. Adanya perubahan iklim dapat menyebabkan terjadinya perubahan cuaca, sehingga periode musim tanam menjadi berubah. Hal ini akan mengakibatkan budi-daya tanaman melon harus beradaptasi dengan perubahan pola tanam tersebut. Upaya yang di-lakukan supaya budidaya melon dapat dilakukan dengan optimal adalah dengan menggunakan bahan organik sebagai media tanam dengan tambahan nutrisi yang tepat merupakan salah satu strategi reduksi dan adaptasi dari perubahan iklim dalam budidaya tanaman melon. Salah satu produk hortikultra yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah buah melon yang memiliki cita rasa manis, segar dan merupakan sumber vitamin dalam pola menu makanan masyarakat Indonesia serta bahan baku industri olahan.. Umur panen yang singkat dan tingginya harga buah melon menjadikan melon sebagai komoditas bisnis unggulan, oleh karena itu buah melon merupakan salah satu tanaman yang banyak diusahakan petani Indonesia, terutama di daerah Jawa. Tiap tahun produksi melon terus meningkat. Pada tahun 2019 produksi melon di Indonesia mencapai 122,482 ton dan 138,177 ton pada tahun 2020 (Badan Pusat Statistik, 2022) Usaha tani melon diminati petani karena cukup menguntungkan dan memiliki umur panen yang pendek yaitu 55 - 65 hari (Rukmana, 1994), dan harga buah melon yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan komoditas hortikultura pada umunya (Tjahjadi, 2000). Media organik merupakan media tanam yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses fermentasi. Sebagai media tanam, bahan tersebut mampu menyediakan unsur-unsur hara esensial yang mudah diserap oleh tanaman. Media tanam organik diduga dapat memperlambat perubahan iklim karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca akibat penggunaan pupuk sintetis menurun. Media tanam organik mempunyai kemampuan menyediakan kapasitas tukar kation (cation exchange capacity), kapasitas memegang air, mampu menyediakan unsur hara makro dan mikro, aerasi dan darinase baik, serta menyediakan oksigen.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorFirgiyanto, RefaNIDN0726039002
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 152 - Hortikultura
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Hortikultura > PKL
Depositing User: Samsul Arifin
Date Deposited: 18 Jul 2025 01:31
Last Modified: 18 Jul 2025 01:32
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/44055

Actions (login required)

View Item View Item