Muthohharoh, Sittah Tsulis (2020) Manajemen Pengendalian Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci) Menggunakan Pestisida Nabati Terhadap Tanaman Seledri (Apium Graveolens) Di Cv. Tani Organik Merapi Kabupaten Sleman Yogyakarta Praktek Kerja Lapang. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
D31181328_LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pengendalian Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci) Menggunakan Pestisida Nabati Terhadap Tanaman Seledri (Apium graviolens) Di Tani Organik Merapi Kabupaten Sleman Yogyakarta, Sittah Tsulis Muthohharoh, NIM D31181328. Tahun 2020, 38 halaman, Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember, Oktanita Jaya Anggraeni, SE, MP. (Pembimbing). Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang, atau buah. Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk, antara lain, bahan mentah berbentuk tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru tetapi sudah lama digunakan, bahkan sama tuanya dengan pertanian itu sendiri. Sejak pertanian masih dilakukan secara tradisional, petani diseluruh belahan dunia telah terbiasa memakai bahan yang tersedia di alam untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Beberapa tumbuhan atau bahan organik lainnya menghasilkan racun, ada juga yang mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan serangga, sistem pencernaan, atau mengubah perilaku serangga. Tahun 40-an sebagian petani di Indonesia sudah menggunakan bahan nabati sebagai pestisida, diantaranya menggunakan nasi basi untuk mengendalikan hama serangga kutu kebul. Para ahli mikrobiologi telah menemukan bahwa nasi basi merupakan media yang cukup disukai oleh cendawan karena mengandung karbohidrat dan protein. Jamur pada nasi basi mengandung zat�zat yang dapat meracuni serangga seperti kutu kebul dan hama serangga lainnya yang hinggap dan merusak tanaman. Praktek yang saya lakukan di CV. Tani Organik Merapi yakni tentang tatacara memusnahkan hama kutu kebul pada tanaman seledri yang sebelumnya telah ditanam pada lahan yang telah disediakan. Penelitian serta praktek ini memerlukan waktu sekitar 2 minggu untuk mengetahui apakah hama kutu kebul akan hilang setelah disemprot menggunakan pestisida abati dari nasi basi
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Manajemen Pengendalian Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci) Menggunakan Pestisida Nabati Terhadap Tanaman Seledri (Apium Graveolens) | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 180 - Ilmu Sosiologi Pertanian > 185 - Agribisnis | ||||||
Divisions: | Jurusan Manajemen Agribisnis > Prodi D3 Manajemen Agribisnis > PKL | ||||||
Depositing User: | Sittah Tsulis M | ||||||
Date Deposited: | 23 Apr 2021 04:18 | ||||||
Last Modified: | 13 Nov 2023 01:47 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/4353 |
Actions (login required)
View Item |