Salsabila, Marsha Mutia (2025) Pengendalian Gulma Secara Kimiawi Pada Tanaman Teh (Camellia Sinensis L.) Di Ptpn 1 Regional 5 Afdeling Wonosari. [Experiment] (Unpublished)
![]() |
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (143kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 Magang.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (225kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka Magang.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (172kB) |
![]() |
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap Magang.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Magang ini dilaksanakan selama empat bulan, dari 3 Februari sampai 30 Mei 2025, yang berlokasi di Afdeling Wonosari dan Pabrik Teh Wonosari. Tujuan utama magang ini adalah untuk menambah wawasan, pengalaman kerja lapangan, serta memperdalam pemahaman mahasiswa dalam praktik budidaya teh, khususnya pengendalian gulma secara kimiawi. Kegiatan yang dilakukan mencakup observasi, praktik langsung di lapangan, dokumentasi, studi pustaka, sampai wawancara dengan staf dan mandor kebun. Fokus utama dari kegiatan ini adalah bagaimana cara mengendalikan gulma secara efektif, terutama menggunakan metode kimiawi karena dinilai lebih efisien dibandingkan cara manual. Gulma merupakan tanaman pengganggu yang bisa merugikan karena bersaing dengan tanaman teh dalam hal penyerapan nutrisi, air, dan cahaya. Kalau tidak dikendalikan, gulma bisa mengurangi kualitas dan jumlah pucuk teh yang dipanen. Oleh karena itu, pengendalian gulma harus dilakukan secara teratur dan tepat. Di Afdeling Wonosari, pengendalian gulma dilakukan dengan dua cara: manual (dengan sabit atau cangkul) dan kimiawi (dengan penyemprotan herbisida). Dalam metode kimiawi, herbisida yang digunakan mengandung bahan aktif glifosat. Penyemprotan dilakukan dengan knapsack sprayer dan disesuaikan dengan kondisi lapangan, biasanya setiap 2–3 bulan tergantung musim. Pada musim hujan, gulma tumbuh lebih cepat sehingga frekuensi penyemprotan bisa lebih sering. Penyemprotan dilakukan saat gulma masih muda (fase vegetatif) agar hasilnya lebih maksimal. Hal-hal teknis seperti dosis, waktu aplikasi, dan kalibrasi alat semprot juga harus diperhatikan supaya penyemprotan efektif dan tidak merusak tanaman utama. Selain itu, berbagai kegiatan budidaya teh dilakukan, mulai dari pembibitan, pemeliharaan tanaman, panen, sampai proses pengolahan teh hitam di pabrik. Semua tahapan ini saling berkaitan dan penting untuk menjaga kualitas akhir produk teh.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Teh, Pengendalian Gulma | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 155 - Perkebunan |
||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Budidaya Tanaman Perkebunan > PKL | ||||||
Depositing User: | Marsha Mutia Salsabila | ||||||
Date Deposited: | 07 Jul 2025 02:23 | ||||||
Last Modified: | 07 Jul 2025 02:25 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/43002 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |