Metode Penyadapan Tanaman Karet ( Hevea Brasiliensis Muell Arg ) Di Pt Perkebunan Nusantara 1 Regional 5 Kebun Ngrangkah Pawon, Kediri, Jawa Timur

Eka Prasetyo, Martin (2025) Metode Penyadapan Tanaman Karet ( Hevea Brasiliensis Muell Arg ) Di Pt Perkebunan Nusantara 1 Regional 5 Kebun Ngrangkah Pawon, Kediri, Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (292kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (190kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (290kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN LENGKAP & LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penyadapan tanaman karet dapat juga disebut dengan sadap karet sampai pengambilan getah yaitu dengan cara penorahan atau pemotongan pembuluh darah dari kulit pohon dengan tehnik-tehnik tertentu sehingga diperoleh hasil getah atau lateks dalam jumlah yang optimal . Keluarnya lateks dipengaruhi tekanan tugor yaitu akibat adanya perbedaan tekanan sel pembulu lateks dan sel-sel parenchym di sekitar pembulu latek. Tekanan tugor dipengaruhi suhu udara. Pada pagi hari udara masih lembab, dingin dan laju transpirasi masih kecil dan menyebabkan tekanan tugor lebih besar. Semakin siang sirkulasi udara semakin cepat sehingga mempercepat koagulasi latek terutama pada permukaan irisan sadapan yang menyebabkan latek berhenti mengalir. Sistem sadap karet ½ S ↑ D3 DTS adalah salah satu sistem penyadapan karet yang umum digunakan Sadap Kearah Bawah (SKB). Sistem ini, seperti namanya, menggambarkan beberapa aspek penting dalam proses. ½ S (Setengah Sepiral) Ini menunjukkan arah sadap, yaitu sadap yang dilakukan secara diagonal dengan sudut ½ dari garis vertikal batang. Sistem ini bertujuan untuk memaksimalkan hasil lateks dengan menyadap area yang lebih luas pada kulit batang. D3 Ini menunjukkan interval waktu penyadapan, yaitu 3 hari. Artinya, pohon karet hanya disadap setiap 3 hari sekali. DTS Ini mengacu pada ( Dua Tegak Satu). Penyadapan dilakukan dengan dua irisan tegak dan satu irisan samping. Sistem sadap ini dan variasinya sering digunakan karena dapat menghasilkan lateks yang cukup banyak Ketebalan kulit yang baik adalah 7 mm. pada umur 5 - 6 Tahun umunya ketebalan tersebut akan dicapai, lebih – lebih pada tanah yang subur dengan pemeliharaan tanaman sangat baik. Secara ekonomis tebal kulit pohon harus mencapai 7 mili, pemulihan kulit yang tipis tidak menguntungkan. Berapapun ketebalan kulit, luka kayu tidak boleh terjadi, khususnya pada penyadapan kulit perawan. Ketebalan irisan sadap sebaiknya normatif, yaitu untuk penyadapan SKB ( ½ S d3) diusahakan 1,3 – 1,6 mm/ irisan, SKA ( ¼ S d3 ) diusahakan 2,1 – 2,7 mm/irisan. Ketebalan pemakaian kulit mempunyai hubungan dangan jangka waktu penggunaan kulit irisan yang terlalu tebal hanya akan memboroskan konsumsi kulit sehingga umur produksi tanaman karet menjadi pendek. Maka untuk jarak luas bidang sadap minimal dalam 1 tahun menghabiskan kulit sadap 18 cm dalam satu batang karet jika melebihi dari itu maka dapat terjadi pemborosan pada kulit pohon karet. Ketebalan irisan sadap sebaiknya, yaitu untuk penyadapan Sadap Kearah Bawah ( SKB ) dusahakan 1 – 1,5 mm. Jadi untuk menghabiskan irisan sadapan sampai kebawah kurang lebih 5 tahun. Pada kedalaman irisan sadapan yang dipakai sebaiknya yaitu 0,5 – 1,5 mm dikarenakan ukuran tersebut sudah dapat mengeluarkan lateks dengan normal. Jika irisan sadapan tersebut terlalu dalam maka dapat melukai cambium pada batang dan menyebabkan terganggu pemulihan kulit, timbul benjolan pada batang sadap bahkan menyebabkan Kering Alur Sadap ( KAS ). Irisan sadap yang kurang dalam menyebabkan pembulu lateks tidak maksimal terpotong, sehingga produksi lateks tidak menghasilkan optimal. Kemiringan sadapan yang dipakai di PT.Perkebunan Nusantara 1 Regional 5 Kebun Ngrangkah Pawon adalah 40 °, kemiringan tersebut dibuat agar memperlancar/ mempercepat aliran lateks dapat turun ke mangkok. Dan memperbanyak pembuluh lateks yang terpotong.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorHartatie, DianNIDN0031106602
Uncontrolled Keywords: metode penyadapan tanaman karet sistem sadap kearah bawah
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 155 - Perkebunan
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan > PKL
Depositing User: Martin Eka Prasetyo
Date Deposited: 02 Jul 2025 03:51
Last Modified: 02 Jul 2025 03:52
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/42809

Actions (login required)

View Item View Item