Perbanyakan Lalat Jatiroto (Diatraeophaga Striatalis) Di Pt. Sinergi Gula Nusantara Manajemen Kso Kebun Dhoho Pusat Penelitian Tebu Jengkol Kediri Jawa Timur

Saskia Maharani, Dwi Putri (2025) Perbanyakan Lalat Jatiroto (Diatraeophaga Striatalis) Di Pt. Sinergi Gula Nusantara Manajemen Kso Kebun Dhoho Pusat Penelitian Tebu Jengkol Kediri Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (91kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (214kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (303kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Magang Lengkap .pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Perbanyakan Lalat Jatiroto (Diatraeophaga striatalis) Di PT. Sinergi Gula Nusantara Manajemen KSO Kebun Dhoho Pusat Penelitian Tebu Jengkol Kediri, Jawa Timur, Dwi Putri Saskia Maharani, Nim A32222623, Tahun 2025, hlm 63, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Rista Anisatul Mufidah (Pembimbing Lapang), Dyah Nuning Erawati, SP., MP. (Dosen Pembimbing) Tanaman tebu (Saccharum officinarum L ) merupakan tanaman perkebunan semusim yang banyak tumbuh di daerah tropis. Budidaya merupakan setiap usaha menyiapkan tanaman dan memeliharanya dengan cara mengelola lingkungan tumbuh dan mengatur pemanfaatan sumber daya alam yang diperlukan oleh tanaman. Salah satu unsur budidaya tanaman tebu adalah pembenihan. Pembenihan merupakan suatu tahapan proses penyediaan bahan baku benih yang terencana untuk mencapai kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan. Produktivitas dan kualitas tebu sering kali mengalami penurunan akibat serangan hama, salah satunya adalah penggerek batang yang merusak jaringan tanaman dari dalam batang. Hama tanaman merupakan salah satu kendala dalam budidaya perkebunan, terutama tanaman tebu. Di Indonesia salah satu hama utama tanaman tebu adalah hama penggerek batang tebu. Dalam siklus pertumbuhan tanaman tebu, serangan hama ini menjadi masalah besar. Dampak serangan hama dapat sangat merugikan, dengan kerugian yang mencapai 30 - 45% dari hasil produksi. Pada tanaman tebu yang berumur 3 bulan, serangan hama dapat menyebabkan kematian tunas dan titik tumbuh. Pada fase pertumbuhan tanaman yang sudah dewasa, serangan hama bisa mengakibatkan penurunan berat batang dan perkembangan ruas yang tidak sesuai dengan kondisi normal. Pengendalian hama ini dapat menggunakan musuh alami, yaitu menggunakan lalat jatiroto (Diatraeophaga striatalis). Pengendalian hama secara hayati dilakukan dengan melepaskan musuh alami predator dari hama penggerek batang tebu. Keberadaan musuh alami tersebut dapat mengontrol populasi hama di areal tanaman tebu di kebun Pusat Penelitian Tebu Jengkol. Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah memahami cara perbanyakan lalat jatiroto sehingga dapat menghasilkan parasitoid lalat jatiroto yang memiliki kualitas baik sebagai musuh alami hama penggerek batang pada tanaman tebu. Cara perbnayakan lalat jatiroto yang dilakukan yaitu pemotongan batang tebu, pembuatan media aseptik, pengisian media aseptik kedalam tabung erlenmeyer, sterilisasi media aseptik menggunakan autoklaf, proses sterilisasi panen larva penggerek batang, kopulasi lalat jatiroto, pemeliharaan lalat betina, inokulasi lalat jatiroto, pemeliharaan inang pasca inokulasi, dan langkah yang terakhir yaitu penetasan pupa lalat jatiroto. Kesimpulan yang didapat dari kegiatan perbanyakan ini adalah lalat Jatiroto memiliki potensi tinggi dalam menekan populasi hama penggerek batang pada tanaman tebu. Sehingga penggunaan parasitoid lalat jatiroto efektif untuk dilakukan.

Actions (login required)

View Item