Silfiah, Etika Toyyibatus (2025) Teknik Okulasi pada Perbanyakan Bibit Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) Klon BPM 24 di PT. Perkebunan Nusantara I Regional 5 Kebun Kalisanen Kotta Blater. [Experiment] (Unpublished)
![]() |
Text (RIngkasan)
Ringkasan.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (94kB) |
![]() |
Text (Bab 1. Pendahuluan)
Pendahuluan.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (158kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (107kB) |
![]() |
Text (Laporan Lengkap)
Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Perkebunan karet merupakan sektor strategis dalam industri agribisnis nasional yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, baik melalui penyediaan bahan baku industri maupun penyerapan tenaga kerja. Untuk mendukung produktivitas dan keberlanjutan sektor ini, diperlukan upaya intensif dalam penyediaan bibit karet unggul yang memiliki produktivitas tinggi, tahan penyakit, dan adaptif terhadap kondisi lingkungan. Salah satu klon yang banyak dikembangkan adalah BPM 24, yang dikenal memiliki potensi hasil lateks tinggi dan sifat genetik unggul. Teknik okulasi menjadi metode utama dalam perbanyakan vegetatif tanaman karet karena mampu mempertahankan sifat unggul dari tanaman induk. Magang ini bertujuan memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan teknik okulasi di lapangan serta memahami berbagai faktor yang memengaruhi keberhasilannya. Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara I Regional 5 Kebun Kalisanen Kotta Blater, berlangsung dari Februari hingga Mei 2025. Selama kegiatan magang, mahasiswa terlibat secara aktif dalam seluruh tahapan proses pembibitan, mulai dari seleksi dan persiapan batang bawah, pemilihan dan pengambilan entres dari tanaman induk klon BPM 24, pelaksanaan okulasi menggunakan metode jendela okulasi (patch budding), perawatan pasca-okulasi, hingga proses penanaman dan adaptasi bibit di lapangan. Mahasiswa juga mempelajari syarat batang bawah yang ideal, yaitu berdiameter 1–1,5 cm, sehat, dan memiliki kulit yang mudah dikupas, serta kriteria entres yang baik seperti tunas aktif dari tanaman induk sehat dan belum berkayu. Proses okulasi dilakukan dengan cermat melalui tahapan pembuatan jendela pada batang bawah, pemasangan mata tunas dari entres, pengikatan menggunakan parafilm untuk menjaga kelembaban, serta perlindungan terhadap paparan sinar matahari dan air hujan. Perawatan intensif pasca-okulasi, seperti penyiraman teratur, pengendalian hama dan penyakit, pemangkasan batang bawah yang tidak dibutuhkan, serta pemantauan keberhasilan sambungan, menjadi kunci keberhasilan dalam proses ini. Melalui kegiatan magang ini, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan teknis dalam teknik perbanyakan tanaman, tetapi juga memperoleh wawasan praktis mengenai manajemen pembibitan, ketelitian dalam pelaksanaan kerja lapangan, serta kedisiplinan dan etos kerja di lingkungan industri perkebunan. Pengalaman ini menjadi fondasi penting bagi pengembangan kompetensi profesional dan pemahaman menyeluruh terhadap proses produksi benih dalam industri agribisnis karet
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 155 - Perkebunan |
||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan > PKL | ||||||
Depositing User: | Etika Toyyibatus Silfiah | ||||||
Date Deposited: | 10 Jun 2025 02:14 | ||||||
Last Modified: | 10 Jun 2025 02:15 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/41648 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |