Analisis Faktor Penyebab Ketidaktepatan Kode Diagnosis Ca Mammae Di RSPAD Gatot Soebroto Triwulan III Tahun 2023

Pangestu, Hilda Melina Putri (2023) Analisis Faktor Penyebab Ketidaktepatan Kode Diagnosis Ca Mammae Di RSPAD Gatot Soebroto Triwulan III Tahun 2023. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (44kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (214kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (174kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan PKL Lengkap.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Penentuan kode diagnosa yang tepat dipengaruhi oleh tenaga medis dalam menetapkan kode, tenaga rekam medis sebagai pemberi kode, dan tenaga kesehatan lainnya. ICD 10 (International Statistical Classification of Diseases and Related helath Problems 10th revision) mengelempokkan atau mengklasifikasikan penyakit menjadi 22 bab berdasarkan kelompok penyakit tertentu dan memiliki kekhususan berupa catatan yang perlu diperhatikan dalam menentukan kode diagnosa. Salah satu bab tersebut adalah bab neoplasma. Dalam penentuan kode diganosa neoplasma terdapat 2 kode yaitu kode topografi dan kode morfologi. Kode topografi adalah kode yang menunjukkan lokasi neoplasma tersebut sedangkan kode morfologi adalah kode yang menunjukkan sifat dari neoplasma tersebut. Kedua kode ini sangat penting, apabila kode tersebut tidak dicantumkan maka tidak dapat mengetahui keganasan dari tumor tersebut. Berdasarkan observasi pada 80 berkas rekam medis yang ditentukan menggunakan Rumus Slovin, seluruhnya tidak dikode dengan lengkap. Ketidaklengkapan tersebut karena tidak dicantumkannya kode morfologi setelah kode topografi. Selain itu, masih terdapat ketidaktepatan kode topografi sejumlah 61 dengan presentase 76,25% dari 80 sampel rekam medis rawat inap. Hal ini menunjukkan bahwa kode topografi yang tepat lebih kecil dari kode topografi yang tidak tepat dengan jumlah 19 dengan presentase 23,75%. Faktor-faktor yang menyebabkan ketidaktepatan kode diagnosis ca mammae tersebut adalah petugas koding belum pernah mengikuti pelatihan terkait koding diagnosa khusus kasus neoplasma. Maka, perlu dilakukan pelatihan koding diagnosis khusus kasus neoplasma agar keterampilan petugas dalam mengkode dapat terus berkembang. Selanjutnya, belum terdapat SOP yang mengatur terkait pengkodingan khusus kasus neoplasma. Oleh sebab itu perlu penyempurnaan SOP terkait kekhususan dalam kode diagnosis neoplasma. Kemudian, pegetahuan petugas koding terkait pengkodingan kasus neoplasma sudah baik namun masih terdapat petugas yang lupa dengan cara mengkoding neoplasma menggunakan ICD O karena lama tidak menggunakannya kembali. Tindakan yang dapat dilakukan yaitu melakukan penerapan pemberian kode topografi dengan lebih detail dan pemberian kode morfologi pada pasien ca mamae untuk melihat sifat dari neoplasma tersebut.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorVestine, VeronikaNIDN0703098503
Uncontrolled Keywords: faktor penyebab, ca mammae, ketidaktepatan kode
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 370 - Ilmu Keperawatan dan Kebidanan > 373 - Administrasi Rumah Sakit
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 355 - Epidemiologi
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Hilda Melina Putri Pangestu
Date Deposited: 04 Sep 2024 02:14
Last Modified: 04 Sep 2024 02:15
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/37040

Actions (login required)

View Item View Item