Timothy, Daniel Ariestian (2024) Manajemen Produksi Benih Sumber Tanaman Apel (Malus Domestica) Di Bsip Jestro Kecamatan Junrejo Kota Batu. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (172kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (184kB) |
|
Text (Full Text)
D31211690_Laporan Lengkap.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (171kB) |
Abstract
Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BSIP Jestro) di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu, Jawa Timur, merupakan balai di bawah Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura serta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. BSIP Jestro memiliki mandat untuk meneliti tanaman jeruk dan buah subtropika lainnya seperti apel, anggur, lengkeng, dan stroberi. BSIP Jestro didukung oleh lima kebun percobaan di Jawa Timur, yaitu IP2SIP Tlekung, IP2SIP Punten, IP2SIP Banaran, IP2SIP Kliran (Kota Batu), dan IP2SIP Banjarsari (Kabupaten Probolinggo). Selama kegiatan magang di kebun Tlekung, fokus utamanya adalah pengembangan tanaman jeruk dan juga apel. Apel (Malus domestica) merupakan tanaman buah tahunan berasal dari Asia Barat yang beriklim sub tropis. Apel dapat tumbuh di Indonesia setelah tanaman apel ini beradaptasi dengan iklim di Indonesia, yaitu iklim tropis (Baskara, 2010). Penanaman apel di Indonesia dimulai sejak tahun 1934 dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga sekarang. Apel di Indonesia dapat tumbuh dan berbuah baik di dataran tinggi, khususnya di Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jawa Timur (Fajri, 2011). Tumbuhan apel dikategorikan sebagai salah satu anggota keluarga mawar-mawaran dan mempunyai tinggi batang pohon dapat mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip dengan daun tumbuhan bunga mawar. Berbentuk bulat telur dan dihiasi gerigi-gerigi kecil pada tepiannya. Benih apel mempunyai kemampuan perkecambahan rendah dan termasuk dalam benih rekalsitran. Rendahnya perkecambahan pada apel ini mengakibatkan rendahnya benih apel yang tersedia jika diperbanyak secara generatif. Oleh karena itu, persediaan benih ini dapat dilakukan secara vegetatif. Perbanyakan secara vegetatif pada apel biasanya dilakukan dengan teknik penempelan (okulasi), sambungan (grafting) atau stek.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Manajemen Produksi Benih Sumber Tanaman Apel (Malus Domestica) Di Bsip Jestro Kecamatan Junrejo Kota Batu | ||||||
Subjects: | 550 - Rumpun Ilmu Ekonomi > 570 - Ilmu Manajemen > 571 - Manajemen | ||||||
Divisions: | Jurusan Manajemen Agribisnis > Prodi D3 Manajemen Agribisnis > PKL | ||||||
Depositing User: | Daniel Ariestian Timothy | ||||||
Date Deposited: | 31 Jul 2024 03:16 | ||||||
Last Modified: | 31 Jul 2024 03:16 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/35577 |
Actions (login required)
View Item |