Efektivitas Klentek Batang Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Di PG Kebon Agung Malang

Rasyid, Muhammad Radithya (2024) Efektivitas Klentek Batang Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Di PG Kebon Agung Malang. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (80kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (25kB)
	Text (Laporan Lengkap) A32210654_LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (71kB)

Abstract

Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penghasil gula terbesar yang termasuk ke dalam famili Gramineae. Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi penduduk Indonesia yang selalu meningkat terus dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Peningkatan konsumsi ini tidak dapat dipenuhi dari produksi gula dalam negeri, sehingga harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tahun 2009 diperkirakan luas areal penanaman tebu di Indonesia sekitar 422 ribu ha, dengan tingkat produksi gula hablur sebesar ± 2.6 juta ton, sedangkan kebutuhan gula Indonesia diperkirakan mencapai 4.6 juta ton per tahun dengan tingkat konsumsi gula sebesar 18 kg/orang/tahun. PG Kebon Agung 99,9% didominasi oleh Tebu Rakyat yang memiliki sistem kerja kemitraan, artinya PG Kebon Agung bekerja sama dengan KUD dan Petani untuk mendapatkan hasil panen tebu sebagai bahan baku gilingan. TR sendiri terdiri dari Subdivisi Binwil Utara dan Subdivisi Binwil Selatan sebagai pembagian dari manajemen kemitraan menurut letak wilayah lahan/KUD. Saat ini PG Kebon Agung sudah menjalin kemitraan dengan 24 KUD di wilayah Malang, dan sisanya adalah kemitraan dengan Petani Besar/Petani Mandiri tanpa naungan KUD. Oleh karena itu, jumlah staff yang bertugas di divisi TR lebih banyak dibandingkan jumlah staff yang bertugas di TS. Tebu Sendiri (TS) mengelola lahan tebu yang dibudidayakan sendiri oleh PG Kebon Agung dan terdiri dari 2 bagian, yaitu Litbang dan Binprod. Litbang bertugas dalam penelitian dan pengembangan varietas yang bekerja sama dengan P3GI, serta mengelola hal-hal terkait pengendalian hama penyakit dan pengadaan bibit. v Klentek atau roges adalah kegiatan membuang daun kering pada batang tebu dengan cara mencabut atau membersihkan dengan sabit. Klentek bertujuan untuk memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam kebun, mengurangi kelembaban, menghindari tebu roboh, mencegah munculnya hama penyakit, mempermudah akses jalan, mempermudah pelaksanaan tebang dan agar pertumbuhan tebu fokus pada pemanjangan dan perbesaran batang tebu. Tebu yang akan di giling diharuskan di roges agar tidak mendapatkan potongan rafraksi saat proses penimbangan tebu. Tebu yang akan dijadikan bibit sebaiknya tidak di klentek, hal ini bertujuan agar mempertahankan daya tumbuh bibit dan melindungi mata tunas. Klentek dilakukan sebanyak dua kali dan biasanya bersamaan dengan pembersihan gulma (babat), klentek pertama dilakukan saat muncul 2 – 3 ruas atau sekitar 3 – 4 bulan dan klentek kedua dilakukan pada 2 – 3 bulan sebelum panen. Hasil kegiatan magang di PG Kebon Agung penulis memperoleh pengalaman sebagai tenaga kerja serta memperoleh wawasan tentang permasalahan dan cara menyelesaikannya dalam proses kegiatan budidaya tanaman tebu hingga panen di PG Kebon Agung. Penulis juga mendapatkan kesimpulan tentang cara melakukan klentek dan mengetahui tujuan dilakukannya klentek, serta mengetahui permasalah batang tebu yang tidak dilakukan klentek

Actions (login required)

View Item