Pembibitan Sistem Semi Fload Bed Pada Budidaya Tembakau Bawah Naungan Di Kopa Tarutama Nusantara Kabupaten Jember

Rohman, Fahthur (2024) Pembibitan Sistem Semi Fload Bed Pada Budidaya Tembakau Bawah Naungan Di Kopa Tarutama Nusantara Kabupaten Jember. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (84kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (99kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (58kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tembakau Bawah Naungan (TBN) merupakan salah satu bentuk dari rekayasa teknologi dimana tembakau dapat menghasilkan produktivitas yang optimal dengan menghasilkan daun tipis, elastis dan memiliki cita rasa daun yang khas. Dengan adanya pemberian naungan waring, dapat menciptakan iklim mikro sehingga mengurangi intensitas sinar matahari sebanyak 20 – 30%. Hal tersebut juga dapat menekan tingkat serangan hama dan penyakit yang sering menyerang pada tanaman tembakau. Proses kegiatan dalam Budidaya Tembakau Bawah Naungan (TBN) juga menciptakan peluang pekerjaan yang luas dan dapat memberikan penghasilan lebih bagi masyarakat sekitar. Tembakau dianggap sebagai tanaman perkebunan komersial yang mampu menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi bagi petani. Tembakau Na-Oogst merupakan salah satu tembakau yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cerutu yang sebagian besar produknya diekspor. Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang dikenal sebagai kota tembakau karena Jember menjadi sentra penghasil tembakau (Pratama dkk., 2018). Pembibitan merupakan tahap awal pada budidaya tanaman tembakau dan juga merupakan penentu mutu tembakau. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu bibit dengan menyiapkan benih yang sudah bersertifikat dan memiliki daya kecambah 87%. Perusahaan ini menggunakan pembibitan bedengan semi float bed atau SFB yang ditempatkan didalam greenhouse. Sistem SFB (Semi Fload Bed) yang dimana sistem ini sudah mulai dikembangkan, Sistem pembibitan ini mulai dikembangkan untuk mengantisipasi penggunaan lahan yang tidak memiliki sistem drainasi yang baik dan sumber air yang sedikit. Dari sistem ini sendiri memiliki keunggulan yaitu tidak perlu melakukan penyiraman, menghemat tenaga kerja penyiram, area yang digunakan dalam pembibitan lebih sedikit, memudahkan saat pengontrolan dan pengawasan dan perhitungan bibit lebih mudah, bibit tidak mengalami stres ketika dipindah di lapang, perakaran yang dihasilkan tidak rusak. Budidaya tembakau bawah naungan perlu dikelola dengan benar, mulai dari tahap Pembibitan, pemilihan lahan, penanaman, panen, pengeringan, sampai tahap pengolahan untuk dapat menghasilkan mutu produk yang siap jual sesuai dengan selera pembeli. Tahap pengolahan merupakan tahap akhir dalam kegiatan budidaya. Tujuan kegiatan Magang ini secara umum adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman kerja bagi mahasiswa mengenai kegiatan perusahaan dan/atau unit bisnis strategis lainnya. Manfaat kegiatan Magang ini yaitu untuk melatih mahasiswa untuk mengerjakan pekerjaan lapangan, melakukan serangkaian keterampilan yang sesuai dengan bidang keahliannya dan mahasiswa memperoleh kesempatan untuk memantapkan keterampilan dan pengetahuannya sehingga kepercayaan dan kematangan dirinya akan semakin meningkat. Metode yang digunakan dalam kegiatan magang ini yaitu dengan metode observasi, metode paraktik lapang, metode demonstrasi, metode wawancara, metode dokumentasi dan metode studi pustaka yang diambil pada setiap kegiatan magang. Pelaksanaan kegiatan Magang dilakukan dengan mengikuti serangkaian kegiatan meliputi persiapan pembibitan, pengolahan lahan, penanaman, panen, sampai pengolahan daun tembakau. Hasil kegiatan magang di perkebunan penulis memperoleh pengalaman sebagai tenaga kerja persiapan pembibitan sampai proses pengolahan daun tembakau, selain itu dapat memahami permasalahan dan pemecahan masalah dalam mengelola kegiatan proses budidaya tanaman tembakau di Koperasi Agrobisnis Nusantara (KOPA TTN).

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorHumaida, SitiNIDN0026046006
Uncontrolled Keywords: Tembakau Bawah Naungan (TBN) merupakan salah satu bentuk dari rekayasa teknologi dimana tembakau dapat menghasilkan produktivitas yang optimal dengan menghasilkan daun tipis, elastis dan memiliki cita rasa daun yang khas. Dengan adanya pemberian naungan waring, dapat menciptakan iklim mikro sehingga mengurangi intensitas sinar matahari sebanyak 20 – 30%. Hal tersebut juga dapat menekan tingkat serangan hama dan penyakit yang sering menyerang pada tanaman tembakau. Proses kegiatan dalam Budidaya Tembakau Bawah Naungan (TBN) juga menciptakan peluang pekerjaan yang luas dan dapat memberikan penghasilan lebih bagi masyarakat sekitar. Tembakau dianggap sebagai tanaman perkebunan komersial yang mampu menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi bagi petani. Tembakau Na-Oogst merupakan salah satu tembakau yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cerutu yang sebagian besar produknya diekspor. Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang dikenal sebagai kota tembakau karena Jember menjadi sentra penghasil tembakau (Pratama dkk., 2018). Pembibitan merupakan tahap awal pada budidaya tanaman tembakau dan juga merupakan penentu mutu tembakau. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu bibit dengan menyiapkan benih yang sudah bersertifikat dan memiliki daya kecambah 87%. Perusahaan ini menggunakan pembibitan bedengan semi float bed atau SFB yang ditempatkan didalam greenhouse. Sistem SFB (Semi Fload Bed) yang dimana sistem ini sudah mulai dikembangkan, Sistem pembibitan ini mulai dikembangkan untuk mengantisipasi penggunaan lahan yang tidak memiliki sistem drainasi yang baik dan sumber air yang sedikit. Dari sistem ini sendiri memiliki keunggulan yaitu tidak perlu melakukan penyiraman, menghemat tenaga kerja penyiram, area yang digunakan dalam pembibitan lebih sedikit, memudahkan saat pengontrolan dan pengawasan dan perhitungan bibit lebih mudah, bibit tidak mengalami stres ketika dipindah di lapang, perakaran yang dihasilkan tidak rusak. Budidaya tembakau bawah naungan perlu dikelola dengan benar, mulai dari tahap Pembibitan, pemilihan lahan, penanaman, panen, pengeringan, sampai tahap pengolahan untuk dapat menghasilkan mutu produk yang siap jual sesuai dengan selera pembeli. Tahap pengolahan merupakan tahap akhir dalam kegiatan budidaya. Tujuan kegiatan Magang ini secara umum adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman kerja bagi mahasiswa mengenai kegiatan perusahaan dan/atau unit bisnis strategis lainnya. Manfaat kegiatan Magang ini yaitu untuk melatih mahasiswa untuk mengerjakan pekerjaan lapangan, melakukan serangkaian keterampilan yang sesuai dengan bidang keahliannya dan mahasiswa memperoleh kesempatan untuk memantapkan keterampilan dan pengetahuannya sehingga kepercayaan dan kematangan dirinya akan semakin meningkat. Metode yang digunakan dalam kegiatan magang ini yaitu dengan metode observasi, metode paraktik lapang, metode demonstrasi, metode wawancara, metode dokumentasi dan metode studi pustaka yang diambil pada setiap kegiatan magang. Pelaksanaan kegiatan Magang dilakukan dengan mengikuti serangkaian kegiatan meliputi persiapan pembibitan, pengolahan lahan, penanaman, panen, sampai pengolahan daun tembakau. Hasil kegiatan magang di perkebunan penulis memperoleh pengalaman sebagai tenaga kerja persiapan pembibitan sampai proses pengolahan daun tembakau, selain itu dapat memahami permasalahan dan pemecahan masalah dalam mengelola kegiatan proses budidaya tanaman tembakau di Koperasi Agrobisnis Nusantara (KOPA TTN).
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 151 - Ilmu Tanah
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 155 - Perkebunan
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan > PKL
Depositing User: Fahthur Rohman
Date Deposited: 19 Jul 2024 07:10
Last Modified: 19 Jul 2024 07:10
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/34571

Actions (login required)

View Item View Item