Manajemen Pengendalian Penyakit Diplodia (Botryodiplodia theobromae Pat.) Pada Tanaman Jeruk Keprok Batu 55 (Citrus reticulata B) di BSIP Jestro Kecamatan Junrejo Kota Batu Jawa Timur

Amelia, Dian Ratna (2024) Manajemen Pengendalian Penyakit Diplodia (Botryodiplodia theobromae Pat.) Pada Tanaman Jeruk Keprok Batu 55 (Citrus reticulata B) di BSIP Jestro Kecamatan Junrejo Kota Batu Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (164kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (195kB)
	Text (Laporan Lengkap) D31211299_Laporan Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (196kB)

Abstract

Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika atau disingkat dengan BSIP Jestro, yang berlokasi di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur bertanggung jawab pada Pusat Standarisasi Instrumen Hortikultura (PSIH) dibawah Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP). Tugas utamanya adalah melakukan pengujian standar pada tanaman jeruk dan buah subtropika seperti apel, anggur, lengkeng, dan stroberi. Untuk mendukung pengujian standar ini, BSIP Jestro memiliki lima kebun percobaan yang tersebar di Kota Batu yaitu IP2SIP Tlekung, IP2SIP Punten, IP2SIP Banaran, IP2SIP Kliran, dan IP2SIP Banjarsari (Kab. Probolinggo). Jeruk merupakan tanaman tahunan asal Asia, khususnya Cina yang telah lama dibudidayakan di Indonesia dan merupakan komoditas pertanian yang menjanjikan. Jeruk dapat tumbuh sepanjang tahun dan cocok di berbagai iklim, baik di dataran rendah maupun tinggi. Varietas unggulan Jawa Timur salah satunya Keprok Batu 55 dikenal dengan rasa manis segar dan warna menarik serta mampu bersaing dengan buah impor. Ciri khasnya meliputi kulit buah matang kuning kehijauan, permukaan kasar, dan daging buah oranye dengan rasa manis agak asam. Tanaman jeruk rentan terhadap hama dan penyakit, seperti kutu loncat yang mengeringkan tunas, tungau yang menyebabkan bercak, dan penyakit diplodia yang disebabkan adanya jamur yang memicu blendok. Petani sering menghadapi masalah busuk batang yang menyebabkan blendok, daun menguning dan gugur buah, sehingga menurunkan produktivitas bahkan menyebabkan kematian tanaman. Kegiatan magang yang dilakukan dari tanggal 1 Maret 2024 sampai dengan 30 Juni 2024 berjalan dengan lancar dan kegiatan dilakukan kebun IP2SIP Tlekung. Kegiatan magang yang dilakukan meliputi kegiatan perbanyakan tanaman jeruk, kegiatan pemeliharaan keprok batu 55 dan pengendalian penyakit. Salah satu kegiatan pengendalian penyakit yang dilakukan yaitu melakukan pembuatan sampai dengan pengaplikasia bubur California untuk mencegah penyakit diplodia yang menyerang tanaman jeruk. Penyakit diplodia pada tanaman jeruk memiliki dua gejala utama, yaitu diplodia basah dan diplodia kering. Diplodia basah ditandai dengan keluarnya blendok berwarna kuning emas dari batang atau cabang, membuatnya mudah dikenali. Sebaliknya, diplodia kering lebih berbahaya karena gejalanya sulit dideteksi pada awal serangan. Tanda-tandanya meliputi pengeringan kulit batang atau cabang, munculnya celah-celah kecil, serta perubahan warna kulit dan batang menjadi hitam kehijauan, dengan massa spora cendawan berwarna putih atau hitam terlihat pada celah-celah tersebut.

Actions (login required)

View Item