Setyowati, Dwi Nur (2024) ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTERISIAN KODE DIAGNOSIS PASIEN RAWAT JALAN UMUM DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (15kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (232kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (86kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap PKL.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Sistem koding klasifikasi penyakit merupakan pengelompokan penyakit ke dalam satu grup nomor kode penyakit sejenis sesuai ICD-10. ICD-10 merupakan acuan dalam melakukan proses pengodean berbagai penyakit masalah kesehatan terkait. Kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian kode diagnosis mempengaruhi keakuratan data pelaporan morbiditas. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, masih ditemukan ketidakterisian kode diagnosis untuk pasien rawat jalan umum di IGD yang berdampak pada ketidakakuratan data pelaporan morbiditas pasien rawat jalan.Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada data kunjungan pasien rawat jalan umum IGD di SIMRS Triwulan ke 3 Tahun 2023. Jenis penelitian ini menggunakan mix method yaitu kuantitatif deskriptif untuk mengidentifikasi jumlah ketidakterisian kode diagnosis paisen rawat jalan umum di IGD dan kualitatif yang bertujuan untuk membuat gambaran terhadap suatu keadaan secara objektif mengenai faktor penyebab ketidakterisian kode diagnosis paisen rawat jalan umum di IGD. Objek penelitian ini adalah data jumlah kunjungan pasien rawat jalan umum di IGD sebanyak 1267 dengan pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling Sebanyak 93 data. Subyek penelitian adalah 5 orang koder rawat jalan IGD, 1 orang petugas pelaporan dan 1 orang kepala rekam medis. Penelitian ini menggunakan teori perilaku Lawrence Green yang terdapat 3 faktor utama yaitu predisposing factor (masa kerja, perilaku dan sikap), enabling factor (sarana dan pelatihan), reinforcing factor (SOP dan dukungan atasan berupa reward dan punishment). Hasil penelitian diperoleh angka ketidakterisian kode sebesar 64 atau 68,82%. ketidakterisian tersebut disebabkan karena pengkodean pasien rawat jalan di IGD tidak dilakukan setelah pasien mendapatkan pelayanan namun diisi sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh penanggung jawab IGD. Berdasarkan predisposing faktor masa kerja petugas mayoritas < 3 tahun. faktor pelatihan koder di IGD tidak pernah mengikuti pelatihan rekam medis khususnya koding dan manfaatnya untuk keakuratan data pelaporan RS. Berdasarkan reinforsing factor SOP koding yang tersedia hanya memuat tentang prosedur koding untuk pasien BPJS kesehatan dan belum memuat prosedur koding untuk pasien umum di IGD, Belum ada system reward dan punishment terhadap ketidakterisian kode diagnosis pasien umum rawat jalan di IGD
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | ketidakterisian, kode diagnosis, rawat jalan | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 353 - Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan) | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
Depositing User: | Dwi Nur Setyowati | ||||||
Date Deposited: | 16 Jul 2024 08:45 | ||||||
Last Modified: | 16 Jul 2024 08:46 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/32811 |
Actions (login required)
View Item |