Penerapan Standard Operating Procedure (SOP) Proses Produksi Teh Celup Original di PT Rolas Nusantara Mandiri Unit Teh Celup

Putri, Novia Eka (2024) Penerapan Standard Operating Procedure (SOP) Proses Produksi Teh Celup Original di PT Rolas Nusantara Mandiri Unit Teh Celup. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (172kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (180kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (136kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kegiatan magang merupakan salah satu kegiatan akademik dalam kurikulum Program Studi Manajemen Agroindustri Jurusan Manajemen Agribisnis yang ditempuh pada semester 7 dan waktu pelaksanaan yaitu 900 jam. Salah satu unit yang ada di PT Rolas Nusantara Mandiri yaitu Unit Teh Celup. Kegiatan yang dilakukan di Unit Teh Celup yaitu kegiatan pengemasan dan pemasaran produk teh. Salah satu produk yang dikemas di PT Rolas Nusantara Mandiri Unit Teh Celup yaitu teh celup original. Pengemasan produk menjadi faktor penting dalam memastikan kualitas dan keamanan produk kepada konsumen. Standard Operating Procedure (SOP) merupakan serangkaian prosedur tertulis yang menggambarkan langkah-langkah yang harus diikuti oleh pekerja dalam suatu perusahaan. Pada pengemasan teh celup original, Standard Operating Procedure (SOP) mencakup berbagai aspek, seperti persiapan bahan baku, proses produksi teh celup original, hingga pengepakan produk. Namun selama proses produksi teh celup original dilakukan, penerapan Standard Operating Procedure (SOP) masih belum diterapkan dengan maskimal sehingga timbul beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut mencakup karyawan kurang rutin dalam melakukan penimbangan berat teh, kurangnya karyawan teknisi, tidak menggunakan APD secara lengkap, tidak dilakukan retur pada kerusakan bahan pembantu, kurangnya pemeliharaan mesin secara rutin, dan kinerja mesin kurang optimal. Dari permasalahan tersebut diperoleh solusi ataupun saran yaitu perlunya penekanan tanggung jawab dan pemahaman pentingnya penimbangan berat teh dan penambahan jumlah karyawan, memperketat aturan terkait penggunaan APD, menetapkan kebijakan retur yang jelas, dan penjadawalan pemeliharaan dan mempertimbangkan pengadaan mesin yang baru.

Actions (login required)

View Item