Aplikasi Fungisida Dan Pupuk Daun Pada Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Di Pusat Penelitian Kopi Dan Kakao Indonesia

Zahra, Siti (2023) Aplikasi Fungisida Dan Pupuk Daun Pada Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Di Pusat Penelitian Kopi Dan Kakao Indonesia. [Experiment] (Unpublished)

	Text (RINGKASAN) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (84kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (91kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (81kB)
	Text (LAPORAN LENGKAP) LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

PKL adalah kegiatan Praktek Kerja Lapang yang wajib dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST). PKL adalah bentuk kegiatan implementasi ilmu pengetahuan khususnya teknik produksi benih yang dimiliki selama diperkuliahan dan mampu pengapilkasian di lapang. Selama kegiatan PKL mahasiswa dapat menyelesaikan serangkain kegiatan berdasarkan kondisi yang ada di lokasi. PKL dilakukaan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Kebun Kaliwining yang berada di Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Jember selama 4 bulan mulai dari tanggal 01 Oktober 2020 sampai dengan 31 Januari 2021. Metode yang digunakan selama PKL adalah dengan praktek lapang. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao adalah lembaga yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan komoditas kopi dan kakao secara internasional. Sebagai perwujudan pelaksanaan tugas tersebut, Puslitkoka telah melakukan beberapa penilitian dan pengembangan baik pada pemulian tanaman, perlindungan tanaman, bioteknologi dan lain – lain. Puslit koka disamping bergerak di bidang penelitian dan pengembangan lembaga ini juga menyediakan sarana informasi dan inovasi terkait penyedian bahan tanam dan produk – produk olahan kopi dan kakao. Sebanyak 94,51% usaha perkebunan kakao di Indonesia di dominasi oleh perkebunan rakyat. Tingginya partisipasi perkebunan rakyat dalam melakukan peluasan areal budidaya kakao membuat Indonesia menjadi pengekspor produk pertanian Indonesia. Dari banyaknya perkebunan kakao di Indonesia memungkinkan permintaan benih/bibit kakao untuk digunakan sebagai bahan tanam akan semakin tinggi. Hal tersbut juga di dukung oleh pemerintah Indonesia yang telah menerapkan perluasan wilayah produksi. Salah satu cara untuk menghaslkan produksi maksimal adalah dengan menggunakan bahan tanam dan teknik budidaya yang tepat. Pada proses pembibitan terdapat dua jenis pembibitan yaitu generatif dan vegetatif. Untuk proses pembibitan generatif tahapan yang dilakukan adalah penyiapan media tanam, penyiapan penaung (kerangka sungkup), peyediaan bahan tanam, pelaksanaan penanaman benih, dan perawatan pembibitan. Kegiatan pembibitan secara vegetatif dilakuakn hampir sama dengan proses pembibitan generatif hanya bahan tanam yang digunakan berupa entres dan batang bawah Kebutuhan permintaan bahan tanam yang tinggi dan dengan rata – rata letak kebun masyarakat jauh dari tempat tersedianya benih memungkinkan benih mengalami beberapa hambatan, salah satunya adalah penuruan viabilitas benih kakao karena terserang cendawan. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut Puslit Koka telah melakukan beberapa perawatan dengan cara penyemprotan fungisida dan pupuk daun terhadap bibit kakao. Harapannya ketika bibit dilakukan pengiriman bibit akan dapat tahan dari serangan cendawan selama pengiriman dan mampu menekan penuruan viabilitas benih. Proses tahapan penyemprotan fungisida dan pupuk daun pada bibit kakao adalah sebagai berikut penyiapan alat dan bahan, penyemprotan fungisida dan pupuk daun.

Actions (login required)

View Item